Rabu 27 Mar 2019 15:38 WIB

5.656 Rumah Tangga di Medan Dapat Jaringan Gas Bumi

Jargas dibangun di daerah yang memiliki sumber gas atau dekat dengan sumber gas.

Station Jaringan Gas Bumi: Petugas memeriksa Regulating Station jaringan gas bumi untuk rumah tangga (Jargas) di Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Selasa (5/3).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Station Jaringan Gas Bumi: Petugas memeriksa Regulating Station jaringan gas bumi untuk rumah tangga (Jargas) di Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Selasa (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pembangunan jaringan gas bumi untuk 5.656 sambungan rumah tangga di Kota Medan, Sumatra Utara, diresmikan, Selasa (26/3). Secara bertahap gas itu bisa digunakan masyarakat.

"Infrastruktur yang dibangun dengan dana APBN 2018 sebanyak 5.656 SR (sambungan rumah) itu tersebar di beberapa lokasi di Kota Medan," ujar Deputi Monetisasi dan Keuangan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas, Parulian Sihotang.

Baca Juga

Jargas Kota Medan tersebar di beberapa wilayah yakni Tegal Sari Mandala I, Tegal Sari Mandala II, Tegal Sari Mandala III, Tegal Sari I dan Tegal Sari III. Total investasi pembangunan jargas Kota Medan itu mencapai Rp 52 miliar.

Menurut dia, setelah rampung dibangun, jargas Kota Medan itu akan dikelola PT PGN. Pasokan gas jargas kota Medan itu  berasal dari PT Triangle Pase Inc dengan volume sebesar 0,2 mmscfd.

"Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan pembangunan jargas melalui APBN untuk mewujudkan ketahanan energi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat'" katanya.

Program jargas itu untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat. Mulai untuk penghematan pengeluaran biaya bahan bakar gas bumi, peningkatan ekonomi masyarakat menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan serta mengurangi beban subsidi BBM dan/atau elpiji pada sektor rumah tangga.

Pemerintah juga berkomitmen mendukung seluruh aspek yang berkaitan dengan program pembangunan jargas itu. Mulai aspek regulasi yang menjamin kepastian alokasi gas bumi, mendorong BUMN dan swasta untuk dapat terlibat dalam penyediaan dan pendistribusian gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga yang optimal.

Kamudian  menetapkan harga gas bumi khususnya untuk sektor rumah tangga yang optimum dan juga menyiapkan porsi subsidi yang tepat sasaran untuk mendukung program konversi.

“Jargas dibangun di daerah yang memiliki sumber gas atau dekat dengan sumber gas serta memiliki jaringan transmisi sehingga masyarakat setempat dapat menikmati sumber daya alam yang ada di daerahnya," ujar Parulian.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk Dilo Seno Widagdo menilai, keseriusan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM sangat diapresiasi.

Menurut dia, Kementerian ESDM secara terencana berupaya meningkatkan bauran energi serta menciptakan kedaulatan energi nasional.

"Jargas sudah banyak dibangun pemerintah sehingga PGN selaku operator layanan mempunyai komitmen tinggi untuk bersama merealisasikan visi nasional," ujar Dilo.

Dia menilai, penggunaan jargas di Kota Medan akan signifikan meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat Kota Medan yang merupakan salah satu pusat industri yang maju di Provinsi Sumut.

Dilo mengungkapkan, total jargas yang dibangun tahun 2018 di Sumut mencapai 11.216 SR yang tersebar di Kabupaten Deliserdang sebanyak 5.560 SR dan Kota Medan 5.656 SR.

"Ke depan, kami harapkan pembangunan jargas akan lebih massif karena gas bumi yang merupakan energi baik ini sangat efisien dan aman bagi penggunaan sehari-hari," ujar Dilo.

Sejak dibangun pertama kali pada 2009, total jargas yang terbangun dengan dana APBN hingga saat ini sebanyak 325.773 SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota. Pada 2019 akan dibangun sebanyak 78.216 SR jargas di 18 lokasi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement