REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 12 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kain mitra binaan PT Pertamina (Persero) mencatat omzet sekitar Rp 500 juta. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, di Jakarta, Selasa (26/3), menjelaskan bahwa Pertamina aktif mendorong mitra binaan untuk ikut serta pada sejumlah pameran.
Kehadiran UMKM tersebut merupakan wujud pembinaan untuk membuka pasar dan peluang usaha yang lebih luas, sehingga diharapkan mereka dapat menjadi UMKM yang tangguh dan berdaya saing unggul di kancah nasional maupun internasional. Kehadiran mereka di arena pameran JCC Senayan menjadi etalase produk mitra binaan Pertamina.
"Kali ini yang mereka tampilkan kain tradisional yang mencerminkan kekayaan bangsa yang beragam, coraknya indah dan mengandung kearifan lokal serta nilai budaya yang tinggi," kata Fajriyah.
Dari 12 UMKM Mitra Binaan Pertamina tersebut, tambah Fajriyah, tiga UMKM menghadirkan kain adat Sumatra yakni Songket Bukit Tinggi dan Songket dan Batik Colet dari Palembang. Sementara enam UMKM lainnya menampilkan Batik khas Cirebon, Bandung, Surakarta, Jombang dan Madura. Sisanya tiga UMKM menunjukkan kain khas Pontianak, Gorontalo serta tas kulit dari Merauke.
Menurut Fajriyah, melalui pagelaran yang mengusung tema "Wastra Adati Generasi Digital", Pemerintah dan Pertamina sebagai BUMN berupaya menarik minat kaum milenial di generasi digital untuk gemar menggunakan kain khas Indonesia. Pameran kain adat Nusantara yang dihadiri sekitar 40 ribu pengunjung di JCC Senayan Jakarta tersebut juga menyelenggarakan lomba selendang Indonesia, peragaan busana, talkshow, demo dan workshop serta peluncuran dan bedah buku "Batik Sudagaran" karya Hartono Sumarsono.