Senin 25 Mar 2019 13:17 WIB

Pegadaian Raup Laba Bersih Rp 2,77 Triliun

Total aset Pegadaian pada tahun lalu meningkat menjadi Rp 52,79 triliun

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Pegadaian
Pegadaian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pegadaian (Persero) meraih pertumbuhan laba bersih sebesar 10,4 persen menjadi Rp 2,77 triliun. Peningkatan laba bersih ini sejalan dengan perkembangan produk inovatif digital yang diluncurkan dan peningkatan layanan.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto mengatakan perusahaan berhasil menutup tahun 2018 dengan kinerja yang positif. Laba bersih Rp 2,77 triliun setelah pajak ini meningkat dari Rp 2,51 triliun pada 2017.

Baca Juga

Laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp 3,66 triliun. Ia menambahkan total aset juga meningkat 10,8 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 52,79 triliun dari tahun 2017 sebesar Rp 48,68 triliun. Begitu pula dengan pendapatan usaha naik menjadi Rp 11,46 triliun dari Rp 10,52 triliun pada tahun 2017.

Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tercatat 1,5 persen gross dan 0,4 persen (nett). Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional atau BOPO tercatat yakni 68 persen dan DER 1,6x. Kuswiyoto mengatakan Pegadaian sudah tidak memiliki isu pendanaan atau modal lagi. Pegadaian memiliki ruang cukup luas untuk bertumbuh.

"Kami optimis tahun 2019 kinerja perusahaan akan meningkat seiring dengan prediksi meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional, karena semakin banyak produk yang akan kami luncurkan," kata dia dalam paparan kinerja tahun 2018 di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (25/3).

Kuswiyoto mengatakan selain peningkatan Pegadaian Digital Service, ada beberapa produk baru yang akan diperkenalkan pada Ulang Tahun Pegadaian yang ke-118 pada 1 April mendatang. Kolaborasi juga akan ditingkatkan baik dengan swasta maupun sinergi dengan BUMN.

Ia menambahkan Pegadaian akan terus melakukan inovatif produk dan sistem layanan secara digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Bukan hanya fasilitas layanan saja yang ditingkatkan, tetapi juga menciptakan berbagai produk baru digital yang akan diluncurkan pada tahun ini.

Ke depannya, Kuswiyoto mengatakan akan tetap meningkatkan kinerja gadai sebagai bisnis inti. Di sisi lain proporsi bisnis non gadai akan semakin ditingkatkan secara progresif. Komposisi portofolio akan berubah dari sebelumnya kinerja bisnis gadai sebesar 84 persen dan non gadai 16 persen, secara bertahap menjadi 60 persen dan 40 persen.

"Kami berharap Pegadaian akan terus menjadi perusahaan milik negara yang selalu berkontribusi besar bagi masyarakat dan perekonomian nasional," kata dia Kuswiyoto.

Pada 2019, Pegadaian menargetkan peningkatan aset sebesar 18,5 persen atau sekitar Rp 10 triliun menjadi Rp 63 triliun. Selain itu, peningkatan outstanding loan ditargetkan 15,2 persen menjadi Rp 46,5 triliun, pendapatan usaha dengan target 21,3 persen sebesar Rp 2,4 triliun jadi Rp 14 triliun dan target laba bersih naik Rp 300 miliar atau 10,8 persen menjadi Rp 3 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement