Jumat 22 Mar 2019 00:26 WIB

Garuda Batalkan Pemesanan Boeing 737 Max 8

Garuda telah mengirimkan surat pembatalan pemesanan ke Boeing.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Teguh Firmansyah
Direktur Utama Garuda Indonesia sekaligus Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) Ari Askhara.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama Garuda Indonesia sekaligus Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) Ari Askhara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Garuda Indonesia memutuskan untuk membatalkan pemesanan pesawat jenis Boeing 737 Max 8. Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan saat ini pihaknya sudah mengirimkan surat kepada bos Boeing terkait pembatalan pemesanan pesawat tersebut.

“Kami sendiri sudah kirim surat ke McAllister (bos Boeing) kalau kami nyatakan untuk membatalkan 49 unit (sisa pesawat Boeing 737 Max 8 yang dipesan Garuda Indonesia,” kata Ari di Plaza Indonesia, Kamis (21/3).

Baca Juga

Meskipun begitu, Ari mengakui pada dasarnya Garuda Indonesia yakin dengan produk Boeing 737 Max 8. Sebab, kata Ari, Garuda Indonesia selama ini pengguna boeing sejak dulu.

Hanya saja, semenjak insiden kecelakaan Lion Air dan Maskapai Ethiopia, Ari menilai penumpang mulai kehilangan kepercayaan. “Penumpang itu sudah nggak mau pakai Boeing 737 Max 8,” ujar Ari.

Untuk itu, Ari mengatakan meskipun Garuda Indonesia sudah memperbaiki sistem Boeing 737 Max 8, tidak akan berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat. Jadi, lanjut Ari, garuda Indonesia saat ini meminta sisa pemesanan 49 unit pesawat Boeing 737 Max 8 dibatalkan.

Ari mengakui, sebelumnya Garuda Indonesia baru saja menunda pengiriman pesawat jenis tersebut namun saat ini keputusan sudah berubah. “Tapi sekarang karena semua negara sudah membatalkan dan kepercayaan penumpang sudah nggak ada, ya sudah kami batalkan,” tutur Ari.

Garuda telah merogoh kocek 26 juta dolar AS untuk membeli 50 Boeing 737 Max 8. Satu unit pesawat sudah beroperasi dan 49 lainnya dalam pemesanan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement