Kamis 21 Mar 2019 21:50 WIB

Dihadapan Petani, Mentan Jelaskan Hoaks Terhadap Jokowi

Masyarakat diimbau tak mudah percaya dengan info negatif.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Menteri Pertanian (Mentan) mengaku sedih dengan perkembangan isu di media sosial saat ini. Pasalnya, banyak hoaks yang menyerang pemerintah dan juga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia mengatakan, Presiden sempat berpesan padanya untuk mengajak masyarakat tak mudah percaya dan meneruskan hoaks. "Presiden minta tolong jangan difitnah, jangan menyebar hoaks. Yang bagus menyebar bibit," kata dia di hadapan para petani di Kabupaten Garut, Kamis (21/3).

Baca Juga

Ia mencontohkan, banyak orang yang menganggap Jokowi sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal, ketika PKI dibubarkan, Jokowi masih tergolong balita. "Beliau lahir 1961, sementara PKI tutup 1966. Masa bayi jadi PKI," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, Jokowi juga sering dituduh sebagai antek-asing. Padahal, ia meluruskan, baru pada pemerintahan Jokowi Indonesia bisa memiliki saham mayoritas dari Freeport. Tak hanya itu, di bawah kepemimpinan Jokowi, pengelolaan Blok Rokan dikuasai 100 persen oleh Indonesia.

Ia meminta, masyarakat tak mudah percaya menanggapi informasi yang bersifat negatif dan cenderung sensasional. Jika informasi itu disebarkan tanpa verifikasi, akan berbuntut hoaks. Menurut dia, daripada menyebar hoaks, lebih baik masyarakat menebar benih. Dengan begitu, sektor pertanian Indonesia akan semakin maju

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement