Kamis 21 Mar 2019 15:42 WIB

Indonesia Ekspor 5 Ton Kentang ke Singapura

Kentang yang diekspor ini merupakan hasil panen petani di Kabupaten Garut

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Petani memanen kentang. ilustrasi
Foto: Antara/Anis Efizudin
Petani memanen kentang. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas ekspor lima ton kentang senilai Rp 340 miliar ke Singapura. Ekspor komoditas hasil panen petani asal Kabupaten Garut ini dilakukan di lapangan GOR Ciateul Garut, Kamis (21/3).

Selain kentang, ia juga melepas dua komoditas lainnya yakni 19 ton manggis senilai Rp 392 juta dan barecore atau plywood 591,3 meter kubik senilai Rp 1,4 miliar tujuan Cina.

Baca Juga

"Momentum ekspor ini harus kita ekspos, kita publikasikan agar petani tambah bersemangat, investor tertarik dan produk pertanian kita lebih dikenal di pasar dunia," katanya di hadapan 5.000 petani dari 23 Kecamatan di Garut.

Ia juga mengapresiasi para pelaku usaha di bidang agribisnis yang telah turut mendukung dan memberi nilai tambah bagi petani. Sebagai komoditas wajib lapor Karantina, sesuai dengan persyaratan mitra dagang, Amran menjamin jajarannya di Badan Karantina Pertanian (Barantan) akan melakukan tugas dengan baik.

Barantan juga tengah gencar menggalakkan ekspor dengan memberikan bimbingan teknis pelaku agribisnis masuki pasar ekspor, Agro Gemilang. "Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah ekspor komoditas pertanian berbasis wilayah sekaligus menambah jumlah eksportir di sektor pertanian dari kalangan muda. Tidak saja sebagai //trade facilitator//, memperlancar perdagangan jajaran Barantan juga siap kawal petani," kata Amran.

Sementara itu, Kepala Barantan Ali Jamil menyampaikan, berdasarkan data dari sistem otomasi Barantan 2018 tercatat eksportasi komoditas kentang melalui sertifikasi di Karantina Bandung sebesar 1.000 ton dengan nilai ekonomi Rp 20 miliar.

Untuk ekspor manggis, dalam kurun waktu triwulan pertama 2019, mencapai total 1.261,2 ton dengan nilai Rp 17,6 miliar tujuan Cina dan ekspor barecore total 926 kontainer dengan nilai Rp 129,6 miliar dengan tujuan Cina dan Timur Tengah.

Selain itu, ia melanjutkan, selama periode Januari-Maret 2019, ekspor sayuran tercatat sebanyak 293 ton, dengan frekuensi pengiriman sebanyak 372 kali dan ekspor manggis sebanyak 833 ton dari total 1.586 ton atau sebesar 52,5 persen dari total ekspor manggis asal sertifikasi Karantina Bandung.

"Ekspor sayuran dan buah lainnya telah menyumbang devisa sekitar tiga juta dolar AS dan melati sekitar 1,5 juta dolar AS selama kurun waktu 2018-2019," tambahnya.

Menurut Bupati Garut Rudy Gunawan, ekspor merupakan bukti dari dampak inovasi pertanian yang dilakukan Kementan. Ia berharap pendampingan khususnya bagi para petani di Garut untuk memasuki pasar ekspor dapat terus digalakkan.

Dalam kesempatan tersebut, Garut menerima bantuan Kementan dengan total nilai Rp 53,9 miliar. Ia berharap perhatian besar pemerintah dalam bentuk alat mesin pertanian (alsintan), benih, domba, ayam, dan lain-lain itu dapat menjadikan pemicu semangat bagi petani di wilayah Garut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement