Selasa 19 Mar 2019 18:46 WIB

Menteri Rini: BUMN yang Untung harus Berbagi ke Masyarakat

Laba BUMN Rp 188 triliun per Desember 2018.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Budi Raharjo
Menteri BUMN Rini Soemarno bersana Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati, bertemu ibu-ibu saat mengunjungi salah satu stand bazar rakyat dan pembagian solar non subsidi kepada masyarakat, Terminal BBM Siak, Pelabuhan Sungai Dukuh, Pekanbaru, Selasa (19/3).
Foto: Republika/Amri Amrullah
Menteri BUMN Rini Soemarno bersana Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati, bertemu ibu-ibu saat mengunjungi salah satu stand bazar rakyat dan pembagian solar non subsidi kepada masyarakat, Terminal BBM Siak, Pelabuhan Sungai Dukuh, Pekanbaru, Selasa (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah terus meningkatkan kualitas pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) semakin kuat dan profesional di tengah persaingan global. Upaya pemerintah ini sedikit banyak telah membuahkan hasil, keuntungan BUMN pada Desember 2018 mencapai Rp 188 triliun, naik tajam dari Januari 2015 di angka Rp 150 triliun.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan capaian laba BUMN Rp 188 triliun per Desember 2018, jauh dari target Kementerian BUMN di angka Rp 179 triliun di akhir 2019. Terbukti BUMN sudah bisa melebihi laba tersebut, malahan mencapai angka Rp 188 triliun per Desember 2018. Karena itu ia BUMN mau ikut berbagi kepada masyarakat.

"Sehingga kami melihat di HUT BUMN ke 21 pada 13 April 2019 mendatang, marilah BUMN selama dua bulan mulai Maret-April sampai permulaan Mei, maripah kita berbagi kepada masyarakat," katanya kepada wartawan saat menghadiri HUT ke-21 BUMN di Pekanbaru, Selasa (19/3).

Rini menegaskan BUMN yang saat ini sudah mencapai hasil yang bagus, berperan sebagai agen pembangunan untuk terus membantu masyarakat. Salah satu upaya tersebut, lanjut Rini dengan mendatangi kampus dan bertemu ribuan mahasiswa Universitas Riau Gobah, di Pekanbaru, Selasa pagi.

Menteri Rini berharap dengan memperkenalkan BUMN ke kampus ini, semakin banyak putra-putri terbaik daerah mendapat kesempatan berkarir di BUMN. "Kami ingin menekankan kembali kelompok milenial untuk bergabung ke BUMN, agar lebih inovatif dan kreatif," paparnya.

Selama ini, sambung Rini, di Kementerian BUMN lebih dari 60 persen pegawainya masuk kategori kelompok milenial. Rini berjanji upaya ini akan terus didorong agar semakin banyak kelompok milenial, khususnya putra daerah yang bergabung dan berkarir di BUMN.

Prioritas pegawai BUMN dari kalangan milenial ini, jelas dia, merupakan komitmen pemerintah agar BUMN sebagai perusahaan milik negara mampu bersaing secara kuat, lincah dan mampu bermain di pasar global.

Rini Soemarno memaparkan, tugas BUMN saat ini harus dikelola secara profesional agar berkelanjutan. Rini menyampaikan seluruh perusahaan BUMN di masa mendatang perlu semakin berkembang besar dan sehat. Keuntungan besar yang didapat pun semata-mata untuk kemajuan pembangunan Tanah Air.

Sampai 31 Desember 2018 total aset BUMN telah menembus angka Rp 8.092 triliun. Angka itu naik signifikan dari capaian 2015 lalu sebesar Rp 5.760 Triliun.

Adapun laba BUMN tumbuh menjadi Rp 188 triliun dari sebelumnya Rp 150 triliun pada 2015. Kontribusi BUMN terhadap APBN pun melonjak menjadi Rp 422 triliun atau naik Rp 119 triliun dari 2015 sebesar Rp 303 triliun. "Lebih awal mencapai target satu tahun. Kita bersyukur, kita harus berfungsi sebagai agen pembangunan program di desa maupun di kampus," ucapnya.

Besarnya kontribusi BUMN dalam pembangunan infrastruktur juga terlihat dari capex BUMN pada 2018 mencapai Rp487 triliun. Nilai itu meningkat dari 2015 sebesar Rp 221 triliun dengan tetap didominasi sektor infrastruktur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement