REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Dinas Pertanian setempat, kembali memberikan bantuan hewan ternak bagi keluarga tidak mampu. Sebelumnya, instansi ini telah mendistribusikan 473.900 ekor anak ayam untuk 9.478 rumah tangga miskin, kini ada tiga desa yang jadi percontohan penerima bantuan bebek. Tiga desa tersebut, merupakan wilayah yang rawan pangan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, M Hanafi Chaniago, mengatakan ada 1.500 bebek yang akan dibagikan ke tiga desa rawan pangan tersebut. Bantuan itu, bersumber dari APBD Karawang. Adapun, tiga desa yang rawan pangan yang jadi percontohan bantuan ini, masing-masing, Desa Tanjung (Kecamatan Banyusari), Desa Pusakajaya (Kecamatan Cilebar) serta Desa Segaran (Kecamatan Batujaya).
"Ini program baru di Karawang. Tujuannya, pemerintah ingin mengentaskan kemiskinan melalui kegiatan yang produktif. Salah satunya, dengan budidaya ternak," ujar Hanafi, kepada Republika.co.id, Selasa (19/3).
Untuk percontohan ini, lanjut Hanafi, instansinya membeli bebek sebanyak 1.500 ekor. Bebek tersebut, nantinya akan didistribusikan ke penerima manfaat dengan kategori tidak mampu (miskin). Rencananya, satu keluarga akan mendapat 50 ekor bebek.
Bantuan ternak ini, lanjutnya, akan terus digulirkan. Salah satunya, pemerintah ingin mengentaskan kemiskinan dengan cara mengedukasi masyarakat, supaya mau berbudidaya. Makanya, baik pusat maupun daerah berupaya memberikan bantuan anak ayam maupun bebek, untuk kepentingan warga.
Jika program ini berhasil, sambungnya, ke depan Karawang bisa menjadi daerah penghasil daging (daging bebek ataupun ayam) serta telur. Minimalnya, warga miskin tersebut memiliki sumber pangan yang mengandung protein tinggi, yaitu dari bebek ataupun ayam.
"Makanya, tiga desa tersebut sedang jadi percontohan. Kami akan terus monitor dan evaluasi," ujar Hanafi.
Tak hanya program di kabupaten, bantuan bebek ini sejak Januari lalu sudah ada. Yaitu, bantuan dari pusat. Ada 1.200 ekor bebek untuk demfarm di Kecamatan Jayakerta, yang didistribusikan ke empat kelompok. Saat ini, ribuan bebek di Jayakerta itu sudah mulai bertelur.
Karenanya, merujuk pada demfarm tersebut, instansinya menyasar tiga desa yang rawan pangan untun menjadi percontohan budidaya bebek. Salah satu alasan dipilihnya bebek. Karena, hewan tersebut dinilai lebih tahan penyakit ketimbang ayam.
"Sebelum didistribusikan, bebek-bebek tersebut kita vaksinasi dulu. Semoga, bantuan ini menjadi salah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan," ujarnya.
Sementara itu, Camat Banyusari Misbahudin mengaku sangat mengapresiasi dengan adanya bantuan hewan ternak ini. Apalagi, sasarannya adalah warga miskin. Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan bisa mengubah kesejahteraan warga tersebut.
"Semoga bantuan ini, bisa menjadikan warga miskin tersebut lebih produktif dan punya nilai ekonomis. Bahkan, kalau bisa bantuannya ditambah. Seperti, kambing atau sapi," ujarnya.