REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak Usaha PT Pelabuhan Indonesia II, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) siap melakukan penawaran saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini. Pascamelantai di bursa, anak usaha diharapkan dapat melakukan ekspansi bisnis secara signifikan demi menunjang pengembangan bisnis pelabuhan.
Direktur Utama PT Pelindo II, Elvyn G Masassya, mengatakan, saat ini proses menuju penawaran saham perdana masih pada tahap konsultasi dengan pemegang saham. Direncanakan, IPO dapat terealisasi pada bulan Mei mendatang.
“Sedang dalam proses, kita menunggu persetujuan pemegang saham,” kata Elvyn kepada wartawan di Kantor Pusat PT Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/3).
Adapun dari IPO tersebut diharapkan anak perusahaan dapat memperoleh pendanaan dari bursa lebih dari Rp 2 triliun. Dana itu, kata dia, murni digunakan untuk tujuan ekspansi.
“Ya paling tidak sekitar Rp 2,2 hingga Rp 2,5 triliun kalau misalnya berjalan baik,” ujar Elvyn.
Saat ini, jumlah anak usaha dari PT Pelindo II sebanyak 17 perusahaan. Dari ketujuh belas perusahaan itu, dua anak usaha sudah melantai di bursa. Keduanya yakni PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).
Dengan begitu, jika PT PTP jadi merealisasikan pencatatan saham perdananya, maka akan ada tiga anak usaha PT Pelindo II yang sudah melantai di bursa saham pada tahun ini.
Sebagai informasi, PT Pelabuhan Tanjung Priok merupakan operator terminal yang melayani bongkar muat curah cair, kering, dan kargo. Saat ini, PT PTP sudah memiliki lima cabang, yakni PTP Cabang Tanjung Priok, Banten, Pelabuhan Panjang, Bengkulu, dan Jambi.