Kamis 14 Mar 2019 18:41 WIB

Nusantara Regas Bidik Pasar Gas Sektor Industri

Saat ini Nusantara Regas hanya memasok kebutuhan gas untuk pembangkit listrik PLN

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
PT Nusantara Regas bersama PT Pertamina Trans Kontinental dan aparat gabungan menggelar simulasi pengamanan kapal atau Exercise International Ships and Port Facility Securities (ISPS) Code di area Pulau Ayer, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (14/3).
Foto: Republika/Dedy D Nasution
PT Nusantara Regas bersama PT Pertamina Trans Kontinental dan aparat gabungan menggelar simulasi pengamanan kapal atau Exercise International Ships and Port Facility Securities (ISPS) Code di area Pulau Ayer, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN SERIBU – PT Nusantara Regas (NR) menyiapkan rencana ekspansi bisnis untuk memperluas jangkauan pemasokan gas bagi sektor industri. Sejauh ini, Nusantara Regas masih sebatas mengirim pasokan gas kepada PT PLN untuk memasok listrik di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

“Kita mau buka portofolio dengan diversifikasi customer. Sekarang ini kami kan masih bertumpu dengan PLN. Ke depan kita lakukan regasifikasi untuk PLN dan industri,” kata Direktur Utama Nusantara Regas, Mochamad Taufik Afianto kepada wartawan di Pulau Ayer, Kepulauan Seribu, Kamis (14/3).

Baca Juga

Gas yang diproduksi oleh Nusantara Regas merupakan gas yang dihasilkan dari gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG). Adapun pasokan LNG tersebut diambil dari kilang LNG Bontang dan Tangguh. LNG kemudian melewati proses regasifikasi di Floating Storage Regasification Unit (FSRU).

Taufik mengatakan, sejauh ini ada beberapa mitra potensial yang sudah berdiskusi dengan pihak dia. Selanjutnya, Nusantara Regas melakukan identifikasi untuk bisa mengeksekusi rencana ekspansi itu secara riil.

Menurut dia, industri yang potensial untuk menggunakan gas dari LNG masih di sekitar wilayah Jawa Barat dan Bangka Belitung. Khusus di Jawa Barat, Taufik menuturkan, kebanyakan industri membutuhkan gas sebagai bahan bakar untuk menghasilkan produk. Seperti misalnya industri keramik.

Namun, tidak menutup kemungkinan ada pula pelaku industri yang membutuhkan gas sebagai bahan baku untuk menghasilkan produk. “Tentu, kita cari industri yang butuh gas. Gas itu ada dua peruntukkan, untuk bahan bakar dan bahan baku. Tapi, sekarang ini indikasi yang kita dapatkan memang untuk bahan bakar,” ujarnya.

Taufik meyakini, kebutuhan LNG sebagai bahan baku gas untuk berbagai kebutuhan akan semakin dibutuhkan. Pasalnya, ketersediaan cadangan gas lapangan kian lama berkurang. Sementara, tingkat permintaan akan gas terus meningkat seiring naiknya pertumbuhan ekonomi. Alhasil, akan terdapat ketimpangan antara permintaan dan pasokan.

“Pada saat itu, kita bisa kontribusikan pemenuhan gas dengan regasifikasi LNG di Nusantara Regas,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement