Rabu 13 Mar 2019 08:21 WIB

Program Santripreuner akan Jangkau 20 Produk Pesantren

Prioritas pemerintah pengembangkan SDM yang unggul untuk industri.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Jalan baru membelah kawasan hutan industri yang akan menjadi bahan baku bubur kertas
Foto: Republika/Maspril Aries
Jalan baru membelah kawasan hutan industri yang akan menjadi bahan baku bubur kertas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartato mengatakan, pengembangan wirausaha baru pada tahun ini ditargetkan 5.000 wirausahawan dapat tercipta melalui program e-Smart IKM. Program Santripreuner diharapkan akan menjangkau hingga 20 produk pesantren. 

Airlangga menambahkan, program prioritas pengembangan sumber daya manusia (SDM) diperlukan untuk melahirkan SDM industri yang maju, unggul, dan andal. Mereka tidak hanya diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah mendasar seperti pemenuhan kebutuhan, namun juga mampu memenangkan persaingan global.

Baca Juga

Sementara itu, kata dia, terdapat 13 kawasan industri baru yang dikembangkan pemerintah baik di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa pada 2018. Selain itu ada 22 sentra industri kecil dan menengah (SIKIM) di 22 kota dan kabupaten di luar pulau Jawa. 

“Pada kurun 2015-2018 saja, kami telah mengembangkan 13 kawasan industri baru di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa,” kata Airlangga usai melantik sembilan pejabat eselon II Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/3).

Untuk itu dia meminta para pejabat di lingkup Kemenperin terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi sistem yang digunakan sehari-hari. Sebagai leading sector dari revolusi industri 4.0, dia mengimbau jajarannya untuk mengakselerasi beberapa program kerja. 

Adapun beberapa program kerja yang perlu diakselerasi antara lain penguatan pendidikan vokasi konsep dual sistem, pembangunan politeknik dan akademi di kawasan industri, program Link and Match antara SMK dan industri, diklat 3in1, sertifikasi kompetensi tenaga kerja industri, serta pengembangan SDM industri 4.0.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement