REPUBLIKA.CO.ID, LUWU -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengancam akan mencabut izin distributor pupuk apabila terbukti bermain curang. Hal tersebut disampaikan Amran menanggapi keluhan para petani sawah di Kabupaten Luwu yang mengaku sulit mendapatkan pupuk.
Amran pun meminta jajarannya untuk mengusut tuntas pengaduan dari para petani tersebut. "Kalau distributornya tidak benar, Direktur Pemasaran akan mencabut izinnya," ujar Amran dalam kunjungannya ke Kabupaten Wulu, Sulawesi Selatan, Senin (11/3).
Meski demikian, Amran meminta pengusutan dilakukan dengan teliti. Menurutnya, pengecekan pun sebaiknya tidak dilakukan oleh masyarakat atau kalangan distributor sendiri melainkan langsung oleh pihak kepolisian.
Tidak hanya distributor pupuk, Amran juga akan menindak perusahaan distributor bibit yang menyalurkan bibit kualitas rendah kepada para petani kakao. "Kita akan blacklist distributor bibit yang curang, ini merugikan para petani kita," tutur Amran.
Salah seorang petani sawah di Luwu, Andi Syaifullah mengaku curiga adanya mafia pupuk sehingga menyebabkan terjadinya kelangkaan. Menurut Andi, kelangkaan sudah sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Dia mengklaim ada kelompok-kelompok tertentu yang mempermainkan alur distribusi pupuk. "Bantuan pemerintah selama ini subsidi, tapi kami kan juga mau beli. Kalau nonton di TV pasokannya selalu ada tapi saat beli kami sering dibatasi," ujar Andi.
Andi mengatakan, kelangkaan pupuk cukup berdampak terhadap hasil panennya. Kelangkaan ini mengakibatkan penurunan jumlah produksi setiap kali panen.
"Dulu biasanya bisa menghasilkan 70 karung, sekarang kita hanya 40 karung," tutur Andi.