REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian ESDM membangun Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di 21 ribu titik pada 2019 ini. Hal ini dilakukan selain untuk menambah fasilitas masyarakat juga menambah pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia.
Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Sutijastoto menjelaskan PJU-TS adalah lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya dan terintegrasi dengan baterai. Ia menambahkan dengan penerangan dari PJU-TS ini akan menambah perekonomian kota menjadi lebih bergairah.
"Semaksimal mungkin kita upayakan (PJU-TS) untuk menerangi listrik di jalan raya. Penerangan merupakan salah satu kebutuhan masyarakat untuk kesejahteraan. Oleh karena itu kita bantu, meski kecil tapi penerangannya cukup bagus," ujar Totok di Kementerian ESDM, Jumat (8/3).
PJU-TS juga dapat diaplikasikan di daerah perkotaan seperti di kawasan jalan utama, jalan kawasan perumahan, Kawasan industri, dan fasilitas umum lainnya. Khusus untuk tahun anggaran 2018, Kementerian ESDM melaksanakan pemasangan PJU-TS di 26 Provinsi dan 167 Kabupaten/Kota dengan jumlah PJU-TS sebanyak 21.839 titik.
Lebih lanjut Sutijastoto menuturkan, selain PJU-TS, Kementerian ESDM juga memberikan solusi penerangan dan energi listrik yang diberikan secara gratis dan difokuskan bagi perdesaan yang terisolir dan sulit dijangkau jaringan PLN melalui program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
"Untuk LTSHE capaiannya di 2017 sudah terpasang bagi 79.556 KK (5 provinsi), dan 2018 ini ada tambahan 172.996 KK (16 provinsi). Target di 2019 nanti aka nada lagi sekitar 100 ribu unit LTSHE yang akan dibagikan bagi masyarakat belum berlistrik di 22 provinsi)," pungkas Sutijastoto