REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini mengatakan saat ini pihaknya sudah menyiapkan antisipasi menghadapi lonjakan penumpang di Bali. Hal itu dilakukan karena adanya penutupan penyebrangan sementara selama Hari Raya Nyepi 2019, Kamis (7/3).
Imelda mengatakan ASDP menyiagakan armada secara maksimal serta pengaturan waktu berlayar dan sandar. "Untuk di Ketapang-Gilimanuk, ASDP mengoperasikan 32 unit kapal per harinya dari total 52 unit kapal yang disiagakan," kata Imelda, Rabu (6/3).
Dia menambahkan, ASDP juga menyiapkan lahan parkir tambahan di Pelabuhan Ketapang maupun Pelabuhan Gilimanuk. Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi menumpuknya kendaraan di kedua pelabuhan karena tidak bisa menyebrang pada hari H perayaan Nyepi 2019.
Sementara itu, antisipasi juga dilakukan di Pelabuhan Padangbai karena peningkatan trafik kendaraan menjelang penutupan sementara yang akan berlangsung besok. Terlebih pada Selasa (5/3) merupakan puncak arus yang didominasi sepeda motor.
Untuk itu, Imelda menegaskan ASDP melakukan penambahan kapal yang sebelumnya selama 12 jam hanya delapan kapal menjadi 13 kapal yang beroperasi. "Kami juga mengurangi waktu bongkar muat dari 90 menit menjadi 45 menit," tutur Imelda.
Selain itu, dia mengatakan ASDP juga melakukan penambahan loket untuk roda kendaraan roda dua pada hari ini sejak pukul 00.30 WITA. Hal tersebut dilakukan arus penyebrangan di pelabuhan tersebut terus bertambah.
Sebelumnya, ASDP memastikan menutup sementara penyebrangan yang dilakukan di lintasan Ketapang-Gilimanuk dan Lembar-Padangbai selama 24 jam pada saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941. Imelda menjelaskan hal tersebut sesuai dengan surat edaran Gubernur Bali dan rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan penyeberangan terkait Hari Raya Nyepi Tahun 2019.
"Hasil koordinasi akan dilakukan penutupan sementara layanan operasional penyeberangan di dua lintasan yang menghubungkan wilayah Jawa, Bali, dan Lombok," kata Imelda.