Sabtu 02 Mar 2019 13:25 WIB

PLN Siapkan Truly Charging Station Pertama di Indonesia

PLN telah menyiapkan 103 SPLU yang tersebar di Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah warga berada di sekitar Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yang disediakan di Anjungan Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (21/2). Penyediaan SPLU oleh PLN tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik di tempat umum yang selama ini sering me
Foto: Mohamad Hamzah/Antara
Sejumlah warga berada di sekitar Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yang disediakan di Anjungan Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (21/2). Penyediaan SPLU oleh PLN tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik di tempat umum yang selama ini sering me

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat mibil listrik. Ini merupakan karya penelitian dari mahasiswa ITS, di mana pembuatan mobil dan motor listrik 80 persen buatan anak bangsa dengan uji coba keliling Indonesia.

PLN UIW (Unit Induk Wilayah) Sulselrabar telah menyiapkan infrastruktur berupa SPLU (Stasiun Penyedia Listrik Umum) di kantor PLN ULP (Unit Layanan Pelanggan) Mattoanging yang terletak di Jl. Mongonsidi, Kota Makassar. UPL ini menggunakan format Truly Parking and Charging Station pertama di Indonesia guna mendukung pengisian ulang daya kendaraan masa depan.

Baca Juga

Charging station tersebut terletak di kawasan sentral bisnis di Makassar guna memudahkan akses bagi calon pengguna. General Manager PLN UIW Sulselrabar Bambang Yusuf menyampaikan bahwa di PLN telah menyiapkan 103 SPLU yang tersebar di Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat guna mendukung pengisian ulang kendaraan listrik.

"Salah satu terobosan kami juga menyediakan SPLU pertama dengan format "Truly Charging Station" di Indonesia dimana PLN menyediakan lahan parkir yang nantinya pengguna dapat melakukan kegiatan sembari mengisi daya mobilnya", ujar Bambang, Sabtu (2/3).

Ketua Tim PLN ITS Explore Indonesia, Agus Mukhlisin, menjelaskan bila dibandingkan mobil konvensional pada umumnya, maka mobil listrik tersebut jauh lebih hemat dari sisi penggunaan energi.

“Jadi 1 Kwh bisa menempuh 5 Km. Perbandingannya kalau dengan bensin menempuh 10 Km, dengan mobil listrik bisa sampai 25 Km. Sementara untuk pengisian daya itu membutuhkan wkatu 4 jam. Jadi setiap menempuh jarak 150 Km mesti dilakukan pengisian daya,” kata dia.

Dia menjelaskan untuk titik pengisian daya telah dipersiapakan oleh PLN. Agus yang merupakan mahasiswa Semester IV ITS ini menargetkan perjalanan keliling Indonesia membutuhkan waktu selama lima bulan. Ia yakin bahwa mobil dengan bertenaga listrik dengan energi masa depan karena energi listrik dari berbagai alternatif energi mulai dari energi terbarukan dan lama.

"Kalau pengalaman kami BBM susah apalagi solar sehingga bahan bakar akan habis, namun jika mobil listrik maka menjadi solusi masa depan dan kami mempersiapkan diri dan berkompetisi dikendaraan listrik," tegasnya.

Nantinya setelah bertolak dari Makassar mobil listrik tersebut akan singgah untuk melakukan pengisian daya di Pangkep, Parepare, Mamuju, Rantepao, Malili, Kolaka dan Kendari yang kurang lebih akan menempuh jarak 1.415 Km dan waktu 10 hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement