Jumat 01 Mar 2019 19:25 WIB

PLN akan Terbitkan Surat Utang pada Semester I Tahun Ini

PLN butuh alokasi belanja modal sebesar Rp 80 triliun.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Petugas PLN memeriksa jaringan listrik. (ilustrasi)
Foto: PLN
Petugas PLN memeriksa jaringan listrik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk bisa melakukan beragam rencana investasi pada tahun ini, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membutuhkan alokasi belanja modal sebesar Rp 80 triliun. Untuk bisa memenuhi kebutuhan modal tersebut, PLN membuka opsi menerbitkan surat utang pada semester pertama tahun ini.

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir menjelaskan PLN akan menerbitkan surat utang sebesar 1,5 miliar dolar pada semester pertama tahun ini. "Ya, rencana semester satu ini. Untuk investasi sebagaian besar untuk pembangkit dan transmisi. Yang agak besar di transmisi sama gardu induk," ujar Sofyan, Kamis (28/2).

Baca Juga

Selain menerbitkan surat utang, PLN juga berencana untuk menambah kapasitas modal untuk belanja. Ini dari kas internal perusahaan dan pinjaman sindikasi perbankan dalam negeri. "Ada juga pinjaman sindikasi bank-bank pemerintah dan bank swasta sekitar Rp 10 triliun," ujar Sofyan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, pihaknya juga akan menerbitkan Komodo Bond. Meski begitu, waktu penerbitan dan jumlahnya masih dikaji. Sementara itu, kebutuhan dana masih dicukupi oleh kas perusahaan.

"Kalau pas butuh, harga yang bagus, jumlah yang bagus, dan pasar bagus (baru menerbitkan)," kata dia.

Pada tahun lalu, di bulan Oktober, PLN menerbitkan global bond sebesar 1,5 miliar dolar. Global bond PLN tersebut untuk membiayai kebutuhan investasi, termasuk pada program 35 GW. Sebelumnya, pada Mei, PLN juga menerbitkan global bond sebesar 2 miliar dolar. Dana tersebut untuk melunasi lebih dini beberapa global bond PLN yang diterbitkan pada 2007 dan 2009.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement