Kamis 28 Feb 2019 14:05 WIB

BCA Syariah Bukukan Pertumbuhan Laba 22 Persen pada 2018

Jumlah aset BCA Syariah juga meningkat 18,5 persen pada tahun lalu

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Petugas menghitung uang nasabah ketika transaksi di kantor layanan BCA Syariah. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menghitung uang nasabah ketika transaksi di kantor layanan BCA Syariah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menunjukkan kinerja positif di tahun 2018. Pertumbuhan dari segi aset, pembiayaan, dana pihak ketiga (DPK) dan laba tumbuh di atas rata-rata industri.

Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih menyampaikan aset BCA Syariah sampai dengan Desember 2018 tercatat mencapai Rp 7,1 triliun. Jumlah aset tersebut meningkat 18,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp 6,0 triliun.

Baca Juga

Pertumbuhan aset BCA Syariah salah satunya didukung oleh peningkatan DPK yang mencapai Rp 55 triliun atau tumbuh 16,3 persen yoy dibandingkan posisi Desember 2017 sebesar Rp 4,7 triliun.

Sementara laba perusahaan setelah pajak per Desember 2018 mencapai Rp 58,4 miliar atau meningkat sebesar 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yaitu sebesar Rp 47,9 miliar. Peningkatan laba perusahaan diantaranya ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 16,9 persen yoy mencapai Rp 49 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 42 triliun.

Peningkatan pembiayaan BCA Syariah tumbuh di atas rata-rata industri perbankan syariah yang tercatat sebesar 12 persen berdasarkan data OJK per Desember 2018. Peningkatan pembiayaan merupakan bentuk peningkatan fungsi intermediasi BCA Syariah sebagai lembaga keuangan.

Penyaluran pembiayaan BCA Syariah masih didominasi oleh pembiayaan untuk sektor produktif. Komposisi pembiayaan pada masing-masing segmen yaitu pembiayaan Komersial 76,08 persen, UMKM tercatat 20,61 persen dan pembiayaan konsumsi sebesar 3,31 persen. Rasio pembiayaan bermasalah dapat dijaga pada level yang rendah dan sehat dengan NPF Gross 0,35 persen dan NPF Nett 0,28 persen.

Hal ini menunjukkan komitmen BCA Syariah untuk menunjukkan pertumbuhan pembiayaan dan senantiasa diringi dengan upaya untuk menjaga kualitasnya. Pencapaian kinerja di 2018 menjadi motiviasi BCA Syariah untuk turus tumbuh secara konsisten.

"Tahun 2019 akan semakin menantang namun kami optimis tetap dapat meningkatkan ekspansi," kata John dalam acara Media Update Pemaparan Kinerja 2018 Bank BCA Syariah di Kantor Pusat BCA Syariah, di Jatinegara, Kamis (28/2).

John menyampaikan pertumbuhan bisnis untuk seluruh komponen, mulai dari DPK, Pembiayaan, Laba, ditargetkan antara 10-15 persen. Menurutnya, BCA Syariah akan cukup gencar melalukan ekspansi sambil menjaga kestabilan bisnis untuk 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement