REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha Aburizal Bakrie mengatakan perusahaan yang melakukan ekspansi secara anorganik akan lebih cepat tumbuh dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan aksi korporasi. Ia menjelaskan ekspansi bisa dilakukan melalui merger dan akuisisi.
"Perusahaan anorganik mampu melakukan lompatan yang jauh ke depan dengan memasuki bisnis-bisnis lain," kata mantan Ketua Umum Golkar tersebut saat menyampaikan paparan dalam Diklatda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jaya di Jakarta, Rabu.
Aburizal juga mengatakan, untuk mencapai lompatan besar dibutuhkan suatu visi dan keberanian. Ia menyarankan agar pengusaha senantiasa membangun optimisme.
"Miliki visi dan keberanian untuk mengatakan 'I can do it' bahwa kita sanggup melompat ke tempat yang lebih tinggi," kata pengusaha yang akrab disapa Ical ini.
Ical menyerukan pengusaha muda di Indonesia untuk tidak takut gagal. Ia tak ingin pengusaha muda berputus asa saat terpuruk.
"Karena kegagalan adalah bagian dari keberhasilan, tidak ada keberhasilan tanpa ada kegagalan," ujarnya.
Ical menyampaikan dirinya pernah mengalami kegagalan. Ia mengatakan pada saat krisis ekonomi tahun 1998.
Ketika itu, Ical benar-benar berada dalam posisi sulit. Namun, ia bisa bangkit setelah membeli lahan perkebunan yang berasal dari dana pinjaman bank melalui bantuan salah satu direksinya.
Selain itu, Ical berpesan untuk para pengusaha muda yang hadir pada Diklatda mengenai pentingnya keberanian untuk jadi besar. Ia mengingatkan mereka untuk banyak membaca buku.
"Karena bisnis selalu berubah sesuai perkembangan zaman. Misalnya saja di era digital ini, kalau mau sukses harus akrab dengan start up, fintech, artificial intelligence, dan lain sebagainya," ungkap Ical.