Jumat 22 Feb 2019 23:42 WIB

Panen Jagung di Banten Bisa untuk Pakan Ternak

Panen PT Charoen Pokphand bisa untuk kebutuhan industri pakan ternak

Ilustrasi panen raya jagung di sejumlah wilayah di Indonesia
Ilustrasi panen raya jagung di sejumlah wilayah di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Panen perdana hasil produksi pengembangan jagung di Provinsi Banten sudah mampu memasok untuk kebutuhan industri pakan ternak yang ada di wilayah Banten, salah satunya ke PT Charoen Pokphand yang berada di Kabupaten Serang.   

"Memang kami akui ini pertama kalinya untuk produksi jagung di Banten dalam skala besar yang memasok kebutuhan industri. Untuk tahap awal ini sudah masuk sekitar 150 ton yang masuk ke PT Charoen Pokphand," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Jumat (22/2).

Baca Juga

Agus mengatakan, prouksi jagung yang dipasok ke industri pakan ternak tersebut berasal dari lahan perkebunan jagung di Kecamatan Gunung Kencana Kabupaten Lebak yang merupakan salah satu pilot project penanaman jagung dengan hamparan sekitar 100 hektare yang program penanamannya dimulai 2017 lalu.

"Harga jualnya cukup tinggi, untuk pertama kali harganya sekitar Rp5000 per kilogram dengan kadar air 20 persen. Padahal harga pembelian pemerintah (HPP) jagung itu Rp3500 per kilogram. Jadi ini sangat menguntungkan bagi para petani di daerah tersebut," kata Agus Tauchid.

Selain memasuk ke industri pakan ternak yang ada di Banten, kata Agus, produksi jagung para petani di Banten juga masuk ke pasaran di Kabupaten Sukabumi serta induskti pakan lainnya yang ada di Kabupaten Serang.

"Produksi jagung dari Kabupaten Serang juga siap memasok untuk perusahaan pakan yang ada di sana yakni PT Sari Pakan," kata Agus.

Agus meyakini pasokan jagung untuk industri pakan yang ada di Banten akan terus meningkat seiring dengan pelaksanaan panen raya jagung di sejumlah tempat di Banten. 

"Kami optimis bisa mencapai 500 bahkan sampai 1000 ton untuk pasokan industri pakan ini. Sebelumnya tidak pernah masuk industri pakan karena memang skala prioduksinya sedikit," kata Agus.

Agus mengatakan, berdasarkan data capaian produksi jagung di Provinsi Banten Tahun 2016 sampai Tahun 2018 terus meningkat. Tahun 2016 produksi jagung di Banten mencapai 19.882 ton atau 102,27 persen dengan produktivitas 40,47 kuintal per hektare dari luas panen 4.193 hektare."Meningkat cukup tinggi dibandingkan dengan capaian produksi Tahun 2015 yang baru mencapai 11.870 ton," katanya.

Menurut dia, produksi jagung di Banten terus meningkat di tahun 2017 sampai dengan 2018 menjadi 63.518 ton pada 2017 dari luas penan 16.018 hektare atau meningkat 427,67 persen dari Tahun 2016. Kemudian kenaikan produksi jagung di Banten pada 2018 mencapai 1.902,65 persen dengan capaian produksi 210.556 ton dari luas panen 39.815 hektare dengan produktivitas 52,88 kuintal per hektare.

"Peningkatan produksi jagung di Banten ini tidak terlepas dari peran dan komitmen pemerintah daerah dan pusat dalam upaya mewujdukan swasembada jagung melalui peningkatan produksi secara berkelanjutan," kata Agus Tauchid.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement