Jumat 22 Feb 2019 20:12 WIB

Pasar Mobil Global Alami Penurunan di 2018

Tahun 2018 juga menandai tahun rekor penjualan kendaraan listrik bertenaga baterai.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Budi Raharjo
Sebuah mobil keluaran General Motors (GM) dipajang di sebuah toko dealer di Cina. (ilustrasi)
Foto: New York Times
Sebuah mobil keluaran General Motors (GM) dipajang di sebuah toko dealer di Cina. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar mobil global tak mampu menanjak pada 2018 lalu. Ada perubahan signifikan di pasar tertentu. Analisis oleh Jato Dynamics menemukan pasar mobil di Eropa, Cina, dan AS menyebabkan penurunan pertama dalam penjualan mobil yang global sejak 2009.

Dilansir di fleetnews.com, tren penjualan mobil yang menurun itu juga disusul di India, Brasil, Rusia dan wilayah Asia Tenggara. Semetara total penjualan mobil global tercatat 86,01 juta pada 2018.

India menjadi pasar mobil terbesar keempat di dunia hingga pada akhirnya mampu mengalahkan Jerman. Pertumbuhan India diproyeksikan akan berlanjut selama beberapa tahun ke depan. Sehingga, India diharapkan akan menjadi pasar terbesar ketiga pada 2021.

Sementara Cina terus memimpin peringkat dunia dengan 28,08 juta penjualan. Peringkat itu lalu diikuti oleh Eropa dengan 17,7 juta penjualan, dan pada urutan ketiga, yaitu AS dengan jumlah total 17,3 juta penjualan.

Tahun 2018 juga menandai tahun rekor penjualan kendaraan listrik bertenaga baterai. Mobil listrik penumpang, tercatat naik sebesar 74 persen dengan penjualan 1,26 juta sepanjang tahun. Peningkatan itu merupakan salah satu peningkatan tertinggi di antara semua kategori mobil di pasar global.

Jato menjelaskan mengenai faktor-faktor mengapa kenaikan penjualan mobil listrik bisa terjadi. Faktor yang pertama, adalah permintaan Cina untuk electric vehicle (EV) atau mobil listrik yang   melonjak sepanjang 2018.

Menurutnya, tipe mobil itu memperoleh lebih banyak perhatian oleh konsumen, karena sebagian promosi mereka dilakukan oleh pemerintah daerah, terlebih terkait dengan dampak lingkungan. Sementara, faktor kedua, Tesla akhirnya mulai memproduksi mobil EV.

Model 3 mili Tesla, menjadi EV terlaris di dunia. Terutama, hak itu karena didorong oleh penjualan di Amerika Utara, tempat mobil itu pertama kali diproduksi.

Lalu, hal itu juga didukung dengan keadaan krisis diesel di Eropa. Keadaan itu memberikan dampak meningkatkan kesadaran di kalangan konsumen tentang manfaat mengemudi mobil listrik.

Meskipun demikian, mobil SUV juga mendorong penjualan di pasar global. Hal itu membuktikan adanya lonjakan permintaan untuk segmen itu bukan hanya tren sesaat.Melainkan merupakan tren jangka panjang yang terus menarik minat konsumen di seluruh dunia.

Namun, seperti yang diharapkan, pertumbuhan di segmen itu melambat menjadi satu digit. Tercatat penjualan SUV mencapai 29,77 juta pada 2018, dengan volume naik 7% pada 2017.

Lalu Toyota menduduki puncak grafik penjualan global. Tercatat lebih dari 8 juta kendaraan terjual. Dan VW berada di urutan kedua dengan 6,7 juta kendaraan, serta Ford berada di urutan ketiga dengan mobil terjual 5,3 juta secara global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement