Jumat 22 Feb 2019 17:43 WIB

Arcandra: Pertamina tak akan Bangkrut karena BBM Satu Harga

Biaya operasional untuk BBM Satu harga senilai Rp 800 miliar.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengumumkan pemenang lelang wilayah kerja migas konvensional tahap II tahun 2018 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (22/10/2018). Wakil Menteri ESDM mengumumkan Perusahaan Hong Kong Jindi Group memenangkan lelang wilayah kerja South Jambi B.
Foto: Wahyu Putro/Antara
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengumumkan pemenang lelang wilayah kerja migas konvensional tahap II tahun 2018 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (22/10/2018). Wakil Menteri ESDM mengumumkan Perusahaan Hong Kong Jindi Group memenangkan lelang wilayah kerja South Jambi B.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menegaskan bahwa PT Pertamina tidak akan bangkrut karena program BBM Satu Harga. Pertamina dan pemerintah sudah mempertimbangkan banyak hal sebelum mencanangkan program ini.

"Tidak mungkin bisa bangkrut program itu tidak memberikan beban melebihi kemampuan Pertamina," kata Arcandra usai meninjau pembangunan Lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Jumat (22/2). 

Arcandra membeberkan hitungan biaya Pertamina untuk operasional BBM Satu Harga adalah sekitar Rp 800 miliar. Sementara itu, Pertamina dapat revenue dari salah satu blok, yaitu Blok Rokan per tahun Rp 40 triliun.

"Masak dari Rp 40 triliun disisihkan untuk Rp 800 miliar untuk BBM Satu Harga tidak mau, semua punya hak yang sama beli BBM murah, bukan di Pulau Jawa saja," kata Arcandra. 

Menurut Arcandra BBM Satu Harga adalah wujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Maka, pemerintah berupaya mewujudkan capaian tersebut.

Pemerintah menargetkan 170 titik di seluruh Indonesia agar warga di Papua, Mentawai dan pulau terluar bisa menikmati harga yang sama, kata dia. Ia menyampaikan sejak Indonesia merdeka baru kali ini warga pulau terluar bisa menikmatinya.

"Jadi sekali lagi tidak benar kalau BBM satu harga bikin Pertamina bangkrut, kecuali bagi mereka yang percaya dengan informasi tidak akurat," ujarnya.

Sebelum ada kebijakan ini, warga Papua harus mengeluarkan uang Rp 100 ribu untuk membeli BBM. Di Mentawai, warganya harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 25 ribu per liter.

"Dengan adanya kebijakan ini warga bisa membeli seharga Rp 6.450," ujarnya. 

BBM Satu Harga diresmikan di Pulau Buru, Provinsi Maluku, Jumat. Kini, masyarakat Kecamatan Air Buaya Kabupaten Buru dan sekitarnya mendapatkan BBM dengan harga yang jauh lebih murah, yaitu Rp 6.450 per liter untuk jenis premium dan Rp 5.150 per liter untuk solar. 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement