REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menggambarkan pembangunan 191 ribu kilometer jalan desa sebagai sebuah pencapaian dalam pemerintahan Indonesia selama ini. Menurut Luhut, orang-orang dari Bank Dunia, seperti Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chavez dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim bahkan menyebutnya sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Orang Indonesia banyak yang tidak percaya. Bahkan, Rodrigo atau Jim Kim saja tidak percaya. Ini achievement. Tidak pernah terjadi pemerintah beri dana desa ke seluruh wilayah di suatu negara," ujar Luhut dalam "Lecture Series on Indonesia's Maritime Diplomacy: The Current Challenges" di CSIS Jakarta, Jumat (22/2).
Luhut menyebut pemberian dana desa juga dipuji pihak Bank Dunia karena dapat mengurangi kemiskinan, sehingga menekan gini ratio. Mantan Menko Polhukam itu menuturkan, saat debat capres putaran kedua, Ahad (17/2) lalu, Jokowi sebagai calon presiden nomor urut 01 memaparkan pencapaian pembangunan 191 ribu km jalan desa. Namun, banyak pihak tidak memercayainya.
"Banyak yang tidak percaya karena tidak tahu. Padahal, saya tanya kepala daerah Humbang Hasundutan di Danau Toba itu, katanya, di kampungnya itu ada yang terbangun tiga kilometer, tujuh kilometer. Rata-rata tiga sampai lima km," katanya.
Munculnya angka 191 ribu km itu, menurut Luhut, merupakan capaian hingga Agustus 2018 lalu. Besarnya angka tersebut, disebutnya, karena banyaknya penerima dana desa.
"Dana desa itu dibagikan kepada 74.853 desa. Coba saja kalikan itu," ujar Luhut.