Jumat 22 Feb 2019 00:55 WIB

Pengusaha Pakan Ternak Ingatkan Harga Jagung Masih Tinggi

Harga jagung dinilai masih tinggi sudah mulai memasuki masa panen

Seorang warga mengumpulkan jagung pakan ternak setelah proses penjemuran di Desa Pasi Timon, Teunom, Aceh Jaya, Aceh, Sabtu (17/2).
Foto: ANTARA FOTO
Seorang warga mengumpulkan jagung pakan ternak setelah proses penjemuran di Desa Pasi Timon, Teunom, Aceh Jaya, Aceh, Sabtu (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha makanan ternak mengingatkan harga jagung untuk pakan saat ini masih tinggi. Padahal disaat yang sama tidak ada kendala suplai dan sudah mulai memasuki masa panen.

"Kalau di Jawa Timur, masih sekitar Rp 4.800 per kilogram," kata Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak, Sudirman, Kamis (21/2). Ia menjelaskan harga kisaran jagung pakan Rp 4.800 per kilogram masih termasuk tinggi, karena dalam kondisi normal jelang masa panen, harga jagung yang sampai ke tingkat pabrik pakan bisa Rp 3.500 per kilogram. 

Baca Juga

"Kalaupun di tingkat petani, acuannya Rp 3.150 per kilogram. Normal tinggi. Itu harganya sudah  mempertimbangkan keuntungan petani dan kewajaran penerimaan pabrik pakan," katanya.

Mengenai komoditas jagung yang mulai memasuki masa panen, Sudirman menganggap bukan hal yang luar biasa, karena secara musiman terjadi pada Maret-Mei.Ia justru mengharapkan adanya pasokan jagung yang terjaga hingga akhir tahun, agar tidak terjadi kelangkaan dan kenaikan harga pada periode November-Januari, yang dapat dipenuhi melalui peran Bulog.

"Bulog juga mesti mengisi stoknya, supaya nanti ketika lagi tidak panen, Bulog bisa membantu pabrik pakan," ujarnya.

Sudirman juga mengingatkan kebutuhan jagung untuk pakan ternak meningkat pada 2019 dengan proyeksi mencapai 20 juta ton. Lebih jauh ia menilai para petani telanjur mendapatkan iming-iming harga tinggi sehingga membuat harga ke tingkat pabrik pakan ikut melonjak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement