REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, meluruskan pernyataan sejumlah tokoh di Indonesia yang menyatakan hingga kini pemerintah masih melakukan impor bahan pangan, seperti jagung dan beras. Menurutnya saat ini Indonesia justru sudah ekspor.
"Saat ini kita sudah ekspor, tetapi masih diberitakan impor," kata Mentan di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (19/2).
Ia menjelaskan, ungkapan bahwa Indonesia masih impor jelas keliru, karena saat ini pemerintah sudah banyak melakukan ekspor. Memang, sambung dia, beberapa tahun lalu, pemerintah pernah melakukan impor jagung untuk kebutuhan pakan ternak, akan tetapi jumlahnya terus berkurang.
Andi menyatakan, pada 2018, impor jagung untuk kebutuhan pakan ternak mencapai 180 ton berkurang 3 ribu ton dari 2017. Namun, kini impor jagung untuk pakan ternak telah dihentikan, karena sudah bisa dipenuhi oleh para petani di Indonesia.
"Termasuk para petani jagung yang ada di Madura ini," ujar Mentan.
Awal 2019, pemerintah melakukan ekspor 380 ribu ton ke Filipina dan negara lainnya dan diharapkan hingga akhir 2019 bisa mencapai 500 ribun, bahkan lebih. "Doakan saja semoga yang kita inginkan bisa tercapai," katanya.
Mentan mengaku kunjungan kerjanya ke Pamekasan, Madura, Jawa Timur kali ini karena didorong langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk meninjau Pulau Madura. "Pak Menteri tolong lihat Madura, tolong lihat langsung," ujar Mentan menirukan perintah Presiden Jokowi.
Sehingga sambung Mentan, total bantuan untuk petani di Madura sebesar Rp135 miliar. Bantuan sebesar ini untuk pertanian dan peternakan dengan harapan bisa membuahkan hasil yang lebih baik bagi masyarakat Madura.