REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Aliran gas dari Conoco Phillips di Grissik untuk industri ke Kota Batam, Kepulauan Riau berkurang. Hal itu disebabkan karena perusahaan melakukan pemeliharaan sumur.
Sales Area Head PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Batam, Wendi Purwanto di Batam, Selasa mengatakan saat pemeliharaan sumur gas Sabtu-Jumat (23/2-1/3) nanti, PGN hanya mengalirkan 6 mmbtud gas.
"Akan dialirkan 6 mmbtud untuk industri, termasuk rumah tangga, setiap harinya," kata dia.
Sebenarnya, saat pemeliharaan sumur gas, Conoco Phillips tidak akan mendistribusikan gas sama sekali. Namun, PGN mengupayakan agar pelangggannya tetap mendapatkan bahan bakar gas, meski jumlahnya berkurang.
PGN, kata dia, memberlakukan manajemen line pack, menyalurkan gas yang masih ada di dalam pipa. Sebab, di pipa bisa menyimpan gas," kata dia.
PGN telah memberitahukan kepada seluruh pelanggannya terkait rencana pemeliharaan sumur gas di Grissik, agar bersiap menghadapi, bila tidak mendapatkan aliran gas. Dia mengakui, akibat berkurangnya pasokan gas itu, ada industri kecil yang terpaksa berhenti beroperasi.
"Dan ada juga yang beroperasi dengan kuota yang ada. Karena sudah kami sampaikan sejak lama, agar mereka menyiapkan," kata dia.
Ia mengatakan, pemeliharaan sumur oleh Conoco Phillips tidak dapat dihindari, demi ketahanan penyaluran gas selama 10 hingga belasan tahun ke depan.
Sementra itu, PLN Bright Batam terpaksa melakukan pemadaman listrik bergilir akibat pengurangan pasokan gas dari 40 mmbtud menjadi 14 mmbtud setiap harinya.
Coorporate Secretary PLN Bright Batam, Samsul Bahri menyatakan pihaknya telah menyusun skema pemadaman listrik bergilir, yaitu 3 kali dalam sehari dengan durasi 3 jam setiap padam, di seluruh wilayah, secara bergantian. Dengan begitu, aliran listrik berhenti selama 9 jam setiap hari, di masing-masing wilayah.