Selasa 19 Feb 2019 05:00 WIB

MPP Tinggi, Ini Cara untuk Efisiensi

Infrastruktur perlu diperbaiki agar biaya logistik berkurang.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi angkutan logistik.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ilustrasi angkutan logistik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) beberapa komoditas mengalami kenaikan. Hal tersebut berdampak pada tingginya harga barang di tingkat konsumen.

Pengamat Pertanian Bayu Krisnamukthi mengatakan, MPP adalah kompensasi pedagang sebagai penyalur barang yang merupakan selisih antara nilai penjualan dengan nilai pembelian. Margin inilah yang merupakan ukuran besarnya output dari kegiatan perdagangan. 

Margin Perdagangan dan Pengangkutan  menggambarkan selisih antara nilai penjualan dengan nilai pembelian yang mengikutsertakan biaya pengangkutan. Menurutnya, jika MPP membesar ada tiga kemungkinan.

"Pertama, adanya tambahan rantai perdagangan ataupun pelaku baru dalam rantai perdagangan itu," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (18/2).

Kedua, adalah peningkatan biaya angkutan, logistik atau lainnya. Sementara yang terakhir lantaran para pelaku yang meningkatkan keuntungan mereka.

Sebenarnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah mengingat masalah MPP tinggi sudah lama terjadi. Cara tersebut diantaranya adalah meningkatkan informasi dan melakukan intermediasi. Perbaiki informasi ini perlu dilakukan dari produsen ke konsumen dan sebaliknya agar meningkatkan transparansi harga dan nilai. Dengan begitu, kegiatan yang tidak memberi nilai tambah pada rantai pemasaran dan perdagangan dapat dikurangi.

"Perbaiki infrastruktur agar biaya logistik berkurang termasuk angkutan, transportasi, penyimpanan, pengurangan losses, dan lainnya," kata dia.

Selanjutnya adalah dengan meningkatkan persaingan dengan mendorong pelaku usaha baru dan mengurangi perilaku monopolistik. "Ini akan meningkatkan efisiensi," tegas dia.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement