REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno turut membela capres 02 Prabowo Subianto yang dianggap 'gagap' saat menjawab pertanyaan soal infrastruktur penunjang perusahaan unicorn pada debat kedua capres pada Ahad (17/2) malam. Sandi mengatakan, pernyataan Prabowo lebih pada kehati-hatian agar jangan sampai perusahaan rintisan unicorn dikuasai asing.
Sandi menjelasakan, perusahaan unicorn membutuhkan dana pengembangan yang besar. Maka, muncul potensi bila unicorn membutuhkan modal asing untuk mengembangkan perusahaan. Yang menjadi kekhawatiran adalah bila unicorn tersebut justru dikuasai asing bila terus menerus mendapat kucuran dana dari luar.
"Pak Prabowo menyampaikan kalau unicorn ini besar, dan kepemilikannya bukan dimiliki oleh orang dalam negeri, maka nanti dividen (pembagian laba pemegang saham) mengalir ke luar negeri," ujar Sandi di Pusat Media BPN, Senin (18/2).
Penguasaan asing ini berdampak pada percepatan kesenjangan hingga ketimpangan investor dalam negeri, terhadap aset-aset bangsa yang menguasai lini-lini penting dalam sektor teknologi digital atau fintech. Maka itu, kata dia, pengelolaan dan pengembangan perusahaan rintisan unicorn harus berhati-hati.
"Ada yang menarik, ketika Pak Prabowo menyampaikan, kalau kita tak hati-hati, ini memang harus waspada, kita harus pastikan bahwa kehadiran unicorn ini adalah memberikan keuntungan dan kemaslahatan bagi rakyat Indonesia," kata Sandiaga.
Sandi pun menyoroti empat unicorn Indonesia, yakni Bukalapak, Tokopedia, Gojek ada Treveloka. Sandi menyebut, empat unicorn itu telah mendapat suntikan dana asing dan dikuasai investor asing.
Berkaca dari hal tersebut, Sandi meyakinkan agar nantinya bila Prabowo-Sandi memenangi pilpres, maka unicorn harus lebih bermanfaat bagi penciptaan lapangan kerja dan harus meningkatkan efisiensi bagi peningkatan ekonomi. "Seandainya mereka telah besar mereka akan berdampak positif bagi ekonomi kita," ujar Sandi.
Sandi mengklaim, pengembangan perusahaan rintisan menjadi konsentrasi penuh program Prabowo Sandi yang akan diupayakan dengan mempermudah regulasi, perizinan dan pendampingan. Ia bahkan menargetkan akan ada 12 unicorn bila ekosistem ekonomi Indonesia baik.