REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Institut Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengungkapkan ada banyak hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan tol laut. Terlebih dalam debat pemilihan presiden (pilpres) tahap kedua persoalan tol laut juga dibahas oleh Joko Widodo (Jokowi).
Darmaningtyas menilai pada dasarnya tol laut sangat feasible. Hanya saja, kata dia, tol laut memiliki kendala ketika kapal balik dari Timur ke Pulau Jawa tidak membawa barang semaksimal saat berangkat.
Hal tersebut menurut Darmaningtyas yang menyebabkan pelaksanaan tol laut masih kurang efisien. “Makanya kalau mau mengoptimalkan pembangunan tol laut, di Timur itu harus ada produk-produk yang dibawa ke Jawa,” kata Darmaningtyas, Ahad (17/2).
Untuk itu, Darmaningtyas menyarankan daripada pemerintah mengimpor daging sapi dari Australia, lebih baik mengembangkan sendiri di Papua. Dengan begitu, menurut Darmaningtyas kapal-kapal dari Pulau Jawa yang membawa produk industri, saat kembali dari Papua akan membawa ternak.
Jika hal tersebut dilakukan, Darmaningtyas menilai hal tersebut dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada daging impor. Di sisi lain, hal tersebut juga membuat tol laut masih bisa dikembangkan dengan catatan produk di luar Pulau Jawa yang bersumber pada pertanian, perikanan, peternakan, dan sumber lainnya dapat dikembangkan.
“Kalau (pertanian, peternakan, perikanan, dan lainnya) tidak dikembangkan nanti nggak efisien tol lautnya. Tapai kalau produk perikanan, pertanian, peternakan bisa dikembangkan maka tol laut bisa efektif,” jelas Darmaningtyas.
Pada debat pilpres kedua, Ahad (17/2) malam, Jokowi menegaskan untuk selanjutnya infrastruktur yang berkaitan dengan laut akan dibenahi secara besar-besaran. “Tol laut kita kerjakan di Indonesia ke bagian Timur. Konektivitas antarpulau memalui tol laut harus konsisten kita selesaikan agar laut memberikan dampak kepada rakyat,” tutur Jokowi dalam acara debat pilpres kedua tersebut, Ahad (17/2).
Jokowi mengatakan selama empat tahun terakhir banyak membangun dan mengembangkan pelabuhan, selain jalan tol dan bandara. Menurut Jokowi, hal tersebt dibutuhkan agar konektivitas antarpulau, kabupaten, dan kota dapat disambungkan dengan baik.
Untuk itu, transportasi logistik di lintas pergerakan orang akan dibuat lebih cepat. “Saya akan konsisten untuk membangun infrastruktur ini betul-betul konektivitas tersambung. Bukan hanya urusan jalan tol, pelabuhan, dan bandara saja,” ungkap Jokowi.