REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan pembuatan tol laut dibuat dengan perencanaan. Dalam debat pemilihan presiden (pilpres) kedua pada Ahad (17/2), salah satu calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung tol laut menjadi salah satu yang penting untuk mewujudkan konektivitas.
“Kami merencanakannya dengan teliti. Melibatkan Masyarakat Trasnportasi Indonesia (MTI), meelibatkan ahli-ahli universitas. Perencananya dengan dinamis kita lakukan,” kata Budi kepada media saat dimintai tanggapan mengenai tol laut, Kamis (14/2).
Bahkan, Budi memastikan dari tahun ke tahun pemerintah melakukan peningkatan untuk memaksimalkan tol laut. Dia memastikan tahun ini pemerintah melakukan peningkatan tol laut dengan memaksimalkan angkutan utama dan feeder agar lebih produktif.
“(Peningkatan) yang lainnya apa? Kita bikin kontainer untuk angkut ikan, salah satunya. Jadi itu direncanakan dengan baik. Setiap kali dapat masukan kita ubah,” tutur Budi.
Sejak digagas pada 2015, Budi memastikan tol laut sudah menghasilkan pengurangan disparitas yang signifikan. Selain itu, Budi mengatakan banyak pemerintah di daerah yang meminta pengoperasian tol laut.
“Kalau ke Morotai atau ke Halmahera kalau nggak ada tol laut mereka menanyakan kapan tol laut ke sana? Berarti itu (tol laut) sudah jadi kebutuhan,” tutur Budi.
Untuk itu, Budi menegaskan dirinya tidak mau bersusah payah menjelaskan bagaimana prestasi yang sudah dihasilkan selama ini. Sebab, saat ini sudah ada bupati di daerah berkomentar meminta kehadiran tol laut.
Pada debat pilpres kedua pada Ahad malam, Jokowi menegaskan untuk selanjutnya infrastruktur yang berkaitan dengan laut akan dibenahi secara besar-besaran. “Tol laut kita kerjakan di Indonesia ke bagian Timur. Konektivitas antarpulau melalui tol laut harus konsisten kita selesaikan agar laut memberikan dampak kepada rakyat,” tutur Jokowi dalam acara debat pilpres kedua tersebut, Ahad (17/2).
Jokowi mengatakan selama empat tahun terakhir banyak membangun dan mengembangkan pelabuhan, selain jalan tol dan bandara. Menurut Jokowi, hal tersebut dibutuhkan agar konektivitas antarpulau, kabupaten, dan kota dapat disambungkan dengan baik.
Untuk itu, transportasi logistik di lintas pergerakan orang akan dibuat lebih cepat. “Saya akan konsisten untuk membangun infrastruktur ini betul-betul konektivitas tersambung. Bukan hanya urusan jalan tol, pelabuhan, dan bandara saja,” ungkap Jokowi.