Sabtu 16 Feb 2019 06:46 WIB

Google, Jd.com, dan Tencent Suntik Dana ke Gojek

Ekspansi gojek di Asia Tenggara mendapat respons bagus.

 Sejumlah mitra pengemudi Gojek.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah mitra pengemudi Gojek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google, Jd.com, dan Tencent serta beberapa investor lainnya, termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital telah merampungkan fase pertama pendanaan untuk Gojek, salah satu startup unicorn Indonesia yang sudah mengembangkan sayapnya ke Vietnam.

Investasi fase pertama putaran pendanaan Seri F itu menunjukkan keyakinan investor terhadap peluang pertumbuhan Gojek yang didukung pertumbuhan pesat ekonomi digital Asia Tenggara yang diperkirakan mencapai 240 miliar dolar AS pada 2025. "Visi kami adalah untuk selalu menciptakan hal-hal yang beanfaat untuk Indonesia dan memberikan dampak sosial yang positif melalui teknologi," kata CEO Gojek Group Nadiem Makarim, di Jakarta, Jumat (15/2).

Baca Juga

Menurut Nadiem, Gojek sekarang merupakan platform mobile on-demand dan pembayaran digital terbesar di Asia Tenggara dengan total gross transaction value (GTV) lebih dari sembilan miliar dolar AS dan total volume transaksi setahun mencapai dua miliar dolar AS pada 2018.

Kinerja itu mengukuhkan kepemimpinan Gojek pada layanan pembayaran digital dan pesan-antar makanan. Ekosistem Gopay sudah memproses 6,3 miliar dolar AS nilai transaksi bruto, sementara Gofood mencapai dua miliar dolar AS sepanjang 2018.

Dan investasi yang terkumpul dalam putaran pendanaan Seri F nanti akan digunakan untuk memperdalam penetrasi pasar di Indonesia serta memperkuat ekspansi Gojek di kawasan Asia Tenggara, setelah peluncuran Gojek di Singapura, Go-Viet di Vietnam, dan GET Thailand.

Respons masyarakat di negara-negara tersebut sangat positif, melampaui ekspektasi. Di Vietnam, Go-Viet meraih 40 persen pangsa pasar layanan transportasi online roda dua dalam tiga bulan di antara layanan pesan-antar makanan sejenis lainnya. Hal itu diraih hanya dalam dua bulan setelah diluncurkan di Ho Chi Minh dan menyusul di Hanoi.

Di Singapura, aplikasi Gojek versi beta telah dibuka untuk seluruh masyarakat sejak Januari 2019. Aplikasi tersebut memberikan pilihan nyata baik bagi pengguna maupun pengemudi.

Setelah pendanaan Seri F ini, Nadiem memastikan para pendiri Gojek akan tetap memiliki kontrol terhadap pengambilan keputusan dan penentuan arah kebijakan perusahaan, agar mereka dapat merealisasikan visi jangka panjang perusahaan serta terus berekspansi dan mengembangkan bisnis dengan pesat.

"Seiring dengan ekspansi internasional perusahaan, kami bangga dapat membawa visi kami ke lebih banyak negara di Asia Tenggara sekaligus menempatkan Indonesia pada peta dunia sebagai pusat inovasi teknologi di kawasan ini," ujar Nadiem.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement