REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta maskapai Garuda Indonesia konsisten dalam menurunkan harga tiket. Budi menilai upaya penurunan harga tiket dari Garuda belum seperti apa yang diumumkan sebelumnya, untuk menurunkan harga tiket hingga 20 persen.
“Saya melihat Garuda harus konsisten, jangan disampaikan (menurunkan harga tiket hingga 20 persen) tapi kemudian ada kelas-kelas yang hilang,” kata Budi di Kantor LKPP, Jakarta Selatan, Jumat (15/2).
Hal itu menurut Budi tidak sesuai karena sebelumnya Garuda sudah mengumumkan kepada publik tentang penurunan harga tiket tersebut. Untuk itu, Budi meminta Garuda Indonesia dapat menepati janjinya untuk menurunkan harga tiket hingga 20 persen.
Budi mengakui dirinya juga sudah mengecek langsung mengenai ketidakkonsistenan Garuda menurunkan harga tiket pesawat. “Iya (cek) subuh-subuh. Saya tadi pagi juga cek harga hari ini masih mahal,” ujar Budi.
Setelah mengetahui hal tersebut, Budi memastikan sudah menyampaikan hal tersebut kepada Garuda Indonesia untuk segera dikoreksi. Untuk itu, Budi meminta Garuda konsisten meski pada beberapa agen penjualan tiket pesawat menyebutkan masih terdapat stok sebelumnya sehingga masih menggunakan harga yang lama.
Sebelumnya, Garuda Indonesia Group mengumumkan penurunan harga tiket untuk semua rute penerbangan sebesar 20 persen. Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan penurunan harga tiket tersebut dilakukan sejak kemarin Kamis (14/2).
Dengan begitu, Ari menegaskan semua maskapai di bawah Garuda Indonesia Group yaitu Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, Sriwijaya Air, NAM Air menerapkan penuruan harga tiket tersebut untuk semua rute penerbangan. "Ini sejalan dengan komitmen dan upaya peningkatan akses konektivitas udara bagi masyarakat," kata Ari, Kamis (14/2).
Selain itu, Ari menegaskan penurunan tarif tiket pesawat tersebut juga merupakan tindak lanjut dari inisiasi awal Indonesia National Air Carrier Association (INACA). Sebab, sebelumnya penurunan harga tiket menurut Ari baru berlaku di beberapa rute penerbangan.
Hanya saja, hal tersebut terpantau tidak sesuai meski sudah diumumkan. Pengamat penerbangan Alvin Lie menuturkan diskon tersebut tidak diterapkan sepenuhnya untuk semua kursi di setiap penerbangan.
"Saya sudah cek sendiri, kebetulan besok harus terbang ke Solo, harganya Garuda juga tidak berubah. Kenapa begitu? karena memang diskon 20 persen itu hanya beberapa kursi," jelas Alvin kepada Republika.co.id, kemarin.
Hal tersebut menurutnya sangat memperlihatkan pada dasarnya maskapai tidak begitu saja dapat menurunkan harga tiket karena maskapai tidak mau rugi. Untuk itu, hanya sampai 12 kursi yang dijual dengan harga murah namun selebihnya tetap mahal.