REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Secara bertahap, jalur ganda kereta api dari Purwokerto-Kroya yang akan selesai proses pembangunannya, mulai diuji coba. Setelah uji coba jalur ganda antara Stasiun Purwokerto-Notog dan Kroya-Randegan berjalan lancar, pada Jumat (15/3), PT KAI mulai melakukan ujicoba untuk jalur ganda antara stasiun Notog-Kebasen.
"Alhamdulillah, proses ujicoba di jalur Notog-Randegan juga berjalan lancar. Namun karena masih ujicoba, maka kecepatan KA juga dibatasi sehingga beberapa KA yang melintas di jalur tersebut masih mengalami keterlambatan," kata Manajer Humas PT KAIn Daop 5 Purwokerto, Supriyanto.
Dia menyebutkan, pembangunan jalur ganda KA antara Notog hingga Randegan memang merupakan pembangunan yang sejak awal diperkirakan akan memakan waktu paling lama. Hal ini mengingat di ruas jalur tersebut harus dibangun tiga terowongan, dan satu jembatan panjang yang membentang di atas Sungai Serayu.
Untuk itu dia menyatakan, jajaran PT KAI merasa bersyukur karena proses pembangunan rel ganda antara Purwokerto-Kroya, secara keseluruhan sudah hampir dapat diselesaikan. Hal ini mengingat pembangunan jalur ganda di ruas koridor tersebut, memang dinilai sebagai yang paling berat.
Menurutnya, dengan selesainya pembangunan di ruas jalur antara Purwokerto-Kroya, maka proses pembangunan jalur ganda yang masih ditunggu penyelesaiannya adalah ruas antara Kutoarjo-Kroya. "Saat ini, pembangunan rel ganda yang keseluruhan dilaksanakan Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub, juga sedang dalam tahap pembangunan," kata dia.
Dia menyebutkan, bila seluruh ruas jalur antara Purwokerto-Kutoarjo telah terbangun rel ganda, maka perjalanan KA dari Solo-Yogya-Purwokerto-Jakarta akan semakin cepat. Hal ini karena tidak ada lagi KA yang harus berhenti di stasiun, menunggu persilangan KA yang datang dari arah berlawanan.
Dalam ujicoba Jumat (15/2) tersebut, KA penumpang yang pertama melintas di jalur barru adalah KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember yang melintas sekitar pukul 08.00. Dalam ujicoba tersebut, perjalanan KA dari Notog hingga Kebasen dibatasi dengan kecepatan 5 km. Setelah itu, secara berturut-turut melintas KA Serayu jurusan Purwokerto-Bandung, KA Ranggajati jurusan Cirebon-Jember, KA Serayu jurusan Pasarsenen-Purwokerto, dan KA Sawunggalih jurusan Kutoarjo-Pasarsenen.
Supriyanto mengakui, pelaksanaan ujicoba ini menyebabkan perjalanan sejumlah KA yang melalui jalur baru tersebut mengalami keterlambatan. Hal ini karena rangkaian KA harus melintas dengan kecepatan rendah. "Keterlambatan yang terjadi bervariasi, ada yang terlambat hingga 2 jam, ada juga yang 1 jam," kata dia.
Untuk itu, atas nama PT KAI dia memohon maaf pada para penumpang dan calon penumpang atas keterlambatan tersebut. Menurutnya, bila proses ujicoba selesai dan jalur KA yang baru dibangun sudah mapan posisinya, maka KA bisa kembali melintas dengan kecepatan normal.
Bahkan dia menyebutkan, dengan selesainya pembangunan rel ganda ini, maka waktu tempuh KA bisa disingkat karena perjalanan KA tidak lagi harus terhambat oleh persilangan di stasiun. "Kalau jalur ganda antara Stasiun Purwokerto-Kroya ini sudah dioperasikan secara normal, maka waktu tempuh antara antara stasiun Kroya-Purwokerto bisa dipangkas hingga 30-40 menit," kata dia.