Kamis 14 Feb 2019 14:34 WIB

Garuda Berencana Buka Rute Makassar-Jepang Mulai Juni

Penerbangan Garuda rute Makassar-Jepang ini akan menggunakan pesawat Boeing

Pesawat Garuda Indonesia (ilustrasi)
Foto: Reuters
Pesawat Garuda Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Maskapai Garuda Indonesia bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan menggagas rencana pembukaan penerbangan penumpang dan kargo rute Jepang-Makassar. Rute Jepang-Makassar ini rencananya dimulai pada Juni 2019.

Rencana itu terungkap pada kunjungan Garuda Indonesia yang dipimpin Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah didampingi CEO Domestik Region Kasulampua Aryo wijosuseno kepada Gubernur Sulawesi Selatan di Baruga Lounge Kantor Gubernur di Makassar, Kamis (14/2). 

"Kami sudah prepare akan berpusat di Ujung Pandang (Makassar). Hasil laut kita bawa ke Makassar kemudian ke Hong Kong,  Jepang itu pesawat kargo," kata Pikri Ilham Kurniansyah.

Ia menjelaskan, khusus untuk penerbangan penumpang, Jepang lebih suka menggunakan pesawat jenis Boeing. "Mudah mudahan rutenya bisa cepat," harapnya.

Garuda mengapresiasi pemerintah daerah (Pemda) yang peduli. "Kalau pemdanya peduli, setidaknya pejabatnya naik Garuda," ujarnya.

Dia juga mencontohkan permintaan Pemda Jabar untuk membuka rute Denpasar-Bandung dan sukses. Garuda Indonesia juga berkomitmen memperkuat peran dalam pembangunan di wilayah tersebut.

"Apa yang perlu dikuatkan untuk pembangunan Sulsel.  Peran Garuda sebagai milik negara bisa dimanfaatkan untuk kemajuan daerah. Tidak ada gunanya jika daerah yang kami terbangi tidak berkembang," kata dia.

Menurut Pikri, dukungan lain yakni Garuda membentuk sistem ekonomi baru serta ingin membangun ekosistem bisnis yang dapat menghidupkan sektor lain seperti tour and travel, hotel dan restoran. Ia mengatakan, Gubernur Sulsel sangat berharap rute penerbangan cepat terealisasi dan timur Indonesia mendapat perhatian.

"Terima kasih, jujur, saya berkepentingan, saya yang harus berkunjung. Jadi ini timur jujur mimpi kami bagaimana dapat perhatian khusus sudah kelamaan kami memimpikan," ujarnya.

Ia menyebutkan, Sulsel sudah melakukan pengiriman langsung (direct call) sehingga membuka lebih lebar sektor wisata dan pengembangan hilirisasi. Untuk itu, dibutuhkan penerbangan langsung (direct flight) ke luar negeri, termasuk ke Jepang.

"Alhamdulillah, saya kemarin menghadap Presiden dan beberapa Menko, kami direct call karena disetujui," ujarnya.

Menurut Nurdin, awal launching 36 kontainer, setelah dua bulan 4.000 kontainer. Hal ini menjadi daya tarik Sulsel dan arus investasi sudah mulai ke Sulsel, PT Kawasan Berikat Nusantara juga mulai mencari peluang usaha.

"Direct call sudah, sekarang butuh direct flight, bayangkan kita mau ke luar negeri harus ke Surabaya,  Jakarta, dan Malaysia. Bali mau ke Jepang lewat atas kita, numpang lewat," sebut NA.

Selain itu, Gubernur menyarankan pembukaan direct flight Bali-Makassar-Tokyo (Bandara Haneda di Jepang).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement