Kamis 14 Feb 2019 06:39 WIB

PLN Tambah 736 MW Pembangkit EBT

Beberapa proyek yang tengah digarap adalah PLTA Poso dan PLTB Jeneponto.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo memperhatikan turbin kincir angin usai meresmikan Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (2/7).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Presiden Joko Widodo memperhatikan turbin kincir angin usai meresmikan Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN berkomitmen untuk mencapai target 23 persen pemanfaatan energi baru terbarukan di tahun 2025. Sampai saat ini kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) yang terpasang sebesar 6711 MW.

Kepala Divisi Komunikasi PLN, I Made Suprateka menjelaskan pada 2018 kemarin sudah ada 328 MW dari pembangkit EBT yang beroperasi. Angka ini termasuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) pertama di Indonesia yakni PLTB Sidrap 75 MW. 

"Pada tahun 2019, PLN berencana melakukan penambahan sebesar 736 MW sebagai salah satu komitmen PLN untuk target bauran EBT sebesar 23 persen," ujar Made, Rabu (13/2).

Made merinci beberapa proyek EBT yang akan dibangun pada 2019 ini. Proyek itu antara lain PLTA Poso 60 MW dan PLTB Jeneponto 72 MW. 

Tidak hanya berasal dari dua pembangkit listrik tersebut, penambahan  juga ditargetkan berasal dari PLTA Jatigede 110 MW, PLTA Rajamandala 47 MW, PLTP Sorik Merapi 45 MW, PLTP Muara Laboh 80 MW dan PLTP Mulut Balai 55 MW.

Secara keseluruhan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan saat ini telah mencapai 6711,2 MW atau setara dengan 11,76 persen. "Kami yakin jumlah diatas akan terus meningkat, sehingga pemanfaatan EBT di Indonesia dapat memenuhi target 23 persen ditahun 2025" tambah Made.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement