Rabu 13 Feb 2019 11:43 WIB

BI Prediksi Harga Rumah Meningkat Kuartal I 2019

Peningkatan diproyeksi sebesar 0,42 persen dari triwulan sebelumnya.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Warga berjalan di perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank BTN di Kelurahan Tegal Gede, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Kamis (9/3).
Foto: Antara/Seno
Warga berjalan di perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank BTN di Kelurahan Tegal Gede, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Kamis (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia memprediksi harga rumah akan meningkat di kuartal awal 2019. Peningkatan diproyeksi sebesar 0,42 persen dari triwulan sebelumnya, kuartal IV 2018. Hal ini disebabkan terutama oleh kenaikan harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja. 

Meski demikian, dilansir dari keterangan tertulis BI, Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan perlambatan kenaikan harga properti residensial di pasar primer. Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal empat 2018 yang tumbuh sebesar 0,35 persen (quartal to quartal/qtq).

"Ini melambat dibandingkan dengan IHPR pada kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,42 persen (qtq)," kata BI dalam siaran pers. 

Perlambatan kenaikan harga properti residensial tersebut bersumber terutama dari rumah tipe kecil. Pada kuartal empat 2018, penjualan properti residensial menurun sebesar 5,78 persen (qtq). Namun ini masih lebih baik dibandingkan dengan penjualan pada triwulan sebelumnya yang mengalami penurunan sebesar 14,14 persen (qtq). 

Penurunan penjualan terjadi pada rumah tipe kecil dan besar, sedangkan penjualan rumah tipe menengah masih mengalami peningkatan. Hasil survei mengindikasikan bahwa penggunaan dana internal memiliki porsi besar dalam pembangunan properti residensial. 

Porsi penggunaan dana internal pengembang pada kuartal IV 2018 sebesar 58,02 persen, meningkat dibandingkan dengan porsi pada kuartal sebelumnya sebesar 55,73 persen. Di sisi lain, porsi penggunaan pinjaman dari perbankan oleh pengembang properti pada kuartal IV 2018 menurun menjadi sebesar 31,18 persen, dari 33,95 persen pada kuartal sebelumnya.

"Sementara itu, persentase konsumen yang melakukan pembelian rumah dengan menggunakan KPR tetap tinggi yaitu sebesar 76,73 persen pada kuartal IV 2018," tutupnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement