REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Tunas Finance (MTF) bekerja sama dengan Mandiri Syariah untuk pembiayaan kendaraan bermotor dengan skema syariah. Direktur MTF Arya Suprihadi mengatakan kolaborasi channeling ini menghasilkan pembiayaan syariah sebesar Rp 1,4 triliun pada 2018.
Menurutnya, untuk tahun pertama volume tersebut sudah cukup besar. Ia memproyeksikan pembiayaan melalui Mandiri Syariah tahun 2019 akan terus ditingkatkan. MTF menargetkan volume pembiayaan Rp 2 triliun.
"Tapi memang ini tidak masuk dalam pembukuan MTF, masuknya di Mandiri Syariah, karena kita tidak melakukan penyaluran syariah secara sendiri," kata dia di sela-sela perayaan ulang tahun MTF yang ke 10 di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Senin (11/2).
Arya mengatakan salah satu pendorong tingginya volume pembiayaan adalah basis nasabah Mandiri Syariah yang cukup besar. Selain itu skema syariah untuk pembiayaan konsumer juga meningkat cukup tajam dari tahun ke tahun.
Secara terpisah, Group Head Consumer Finance Mandiri Syariah, Dien Lukita menyampaikan pembiayaan kendaraan memang tumbuh pesat yakni sebesar 439 persen secara year on year (yoy). Ini menjadi penyumbang terbesar pembiayaan konsumer di Mandiri Syariah.
"Pembiayaan Konsumer Mandiri Syariah secara total tumbuh 28,14 persen (yoy) pada 2018," kata dia pada Republika.
MTF menggandeng sesama anak perusahaan Bank Mandiri tersebut untuk menyediakan skema syariah bagi masyarakat dengan preferensi syariah. Secara total MTF berhasil membukukan pembiayaan sebesar Rp 26,9 triliun, naik 21,6 persen dari 2017.
"Kita yakin kedepannya skema syariah akan terus meningkat, jadi kita lihat dulu bagaimana perkembangannya," kata Arya.
Selain itu, potensinya masih terbuka lebar karena luasnya portofolio nasabah Mandiri Syariah. Sehingga MTF belum berencana menggandeng kerja sama lain untuk penyediaan skema syariah ini.