Ahad 10 Feb 2019 21:08 WIB

Lagi, Ditemukan Lebih dari 1.000 Ton Beras Membusuk

Budi Waseso diminta turun tangan melihat langsung beras yang busuk.

Ilustrasi stok beras
Ilustrasi stok beras

REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA -- Anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan menemukan sekitar 1.500 ton beras busuk di gudang penyimpanan milik Bulog Wilayah Belitang III dan Jatimulyo. Anggota dewan baru memeriksa dua dari lima gudang.

"Dari lima gudang di OKU Timur kami baru periksa langsung dua gudang dan menemukan sekitar 1.150 ton beras yang busuk," kata Ketua Komisi II DPRD OKU Timur, Andi Syaiban Hidayat di Martapura, Ahad (2/10).

Baca Juga

Politisi Partai Golkar ini meminta agar penegak hukum baik polisi maupun kejaksaan untuk menindaklanjuti temuan tersebut agar diusut tuntas sesuai hukum yang berlaku.

Bahkan dewan juga meminta Direktur Utama Bulog, Budi Waseso (Buwas) agar terjun langsung ke Sumsel untuk melihat puluhan ribuan ton beras busuk yang ditemukan di gudang bulog ini.

Menurut dia, DPRD OKU Timur sudah beberapa kali memperingatkan Divre Bulog setempat untuk memperbaiki mutu dan distribusi beras agar yang disalurkan ke masyarakat berkualitas.

"Namun masalah seperti ini terus berulang. Belum lama ini kami sudah memanggil pimpinan Bulog Divre III OKU guna mempertanyakan terkait temuan 1.500 ton beras busuk yang ditemukan di gudang penyimpanan tersebut," kata dia.

Baca Juga: 6.000 Ton Beras Busuk Ditemukan Tim Sergap TNI.

Dalam pertemuan rapat dengar pendapat itu, lanjut dia, pihak bulog setempat mengakui adanya beras busuk karena disimpan terlalu lama dan kondisi gudang Bulog yang perlu modernisasi. "Ada beras yang mereka terima Oktober 2018 atau baru empat bulan tapi busuknya sama seperti beras yang disimpan sejak 2016-2017. Jadi alasan pihak bulog ini sama sekali tidak masuk akal," ujarnya.

Kepala Bulog Sub Divre Kabupaten Ogan Komering Ulu, Deni Laksana Putra saat dihubungi melalui telepon genggamnya tidak dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut meskipun dalam keadaan aktif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement