Ahad 10 Feb 2019 06:49 WIB

KUR Peternakan Capai Rp 14,4 Triliun untuk 687,897 Debitur

Tujuan KUR untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif

Red: EH Ismail
Penyerahan KUR peternakan rakyat di Desa Pande Sari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, Sabtu (9/2).
Penyerahan KUR peternakan rakyat di Desa Pande Sari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, Sabtu (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program prioritas pemerintah dalam mendukung UMKM dan koperasi berupa kebijakan pemberian kredit untuk pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur, baik debitur perseorangan, badan usaha, dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak.

Sebagai upaya meningkatkan akses pembiayaan untuk usaha peternakan, pemerintah kembali menyalurkan KUR khusus peternakan rakyat, secara serentak di enam daerah. Hal itu disampaikan Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat penyerahan KUR peternakan rakyat di Desa Pande Sari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, Sabtu (9/2).

Acara penyerahan KUR dihadiri kurang lebih 5 ribu orang peternak dan santri, selain itu dihadiri juga oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita yang mewakili Menteri Pertanian, Kementerian/Lembaga, Pemda Provinsi Jawa Timur,  Pemda Kabupaten Malang, Bank BUMN, Bank Jatim, Askrindo, Jamkrindo dan Asosiasi terkait.

Pada kesempatan tersebut Darmin mengatakan, sangat perlu mengembangkan peternakan untuk mengurangi impor daging dan sapi bakalan.  Menurut Darmin, tercatat sejak 2015 hingga 2018, KUR peternakan sudah dinikmati oleh 687,897 debitur dengan total plafon sebesar Rp14,4 triliun.

Darmin juga menjelaskan tujuan program KUR untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja. KUR diharapkan dapat menggerakkan perekonomian di pedesaan yang dikelola oleh rakyat, hal ini yang menunjukkan keberpihakan pemerintah rakyat terutama UMKM.

Ia menegaskan, pemerintah siap membantu rakyat untuk membuka pekerjaan sendiri, sehingga generasi muda pedesaan tidak perlu mengandalkan lapangan kerja dari pabrik atau mencari pekerjaan ke kota. Dengan KUR dapat berwirausaha, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan membangun desa.

Menurut Darmin, Skema KUR Peternakan yang ditetapkan pemerintah terbukti membantu para peternak dalam mengakses pembiayaan untuk membantu permodalan.  KUR pun telah lama menjadi perhatian Presiden Jokowi, bahkan diawal 2018, presiden meminta bunga KUR diturunkan hingga 7 persen.

Darmin menambahkan, KUR berkembang sesuai kebutuhan masyarakat.  KUR dengan plafon maksimal Rp 500 juta diharapkan dapat membantu peningkatan skala usaha minimal enam ekor per peternak. KUR peternakan rakyat merupakan perluasan jenis KUR yang dulu hanya dapat diakses oleh perseorangan saat ini dapat diakses oleh kelompok, baik yang sudah berbadan hukum maupun yang belum. KUR juga menyediakan fasilitas bayar setelah panen atau “yarnen”.

“Kalau ada bank yang tidak mau memberikan cicilan dibayar setelah panen, laporkan ke saya,” kata Darmin.

Penyaluran KUR khusus peternakan dilaksanakan serentak di enam lokasi sentra peternakan, yaitu Kota Sumba Timur Provinsi NTT, Kota Magelang Provinsi Jateng, Kota Lampung Tengah Provinsi Lampung, Kota Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat dan Malang Jawa Timur. Penyerahan serentak ini bertujuan untuk mensosialisasikan KUR Peternakan Rakyat kepada seluruh masyarakat diseluruh Indonesia.

Pada kesempatan teleconference dengan Darwin, peternak menyampaikan kendala lahan untuk penanaman hijauan. Menanggapi ini, Darwin berjanji akan mencarikan solusi. Ia juga menyampaikan Presiden Jokowi telah memberikan ijin pemanfaatan hutan untuk dikelola selama 35 tahun oleh petani/peternak, yang dikenal dengan nama perhutanan sosial.

Darmin memberi saran untuk beternak secara berkelompok, dengan berkelompok, maka perencanaan usaha akan lebih terstruktur dan mudah, serta skala usaha lebih efisien. Masing-masing anggota bisa saling mengingatkan dan membantu bila ada permasalahan.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyampaikan, total penyaluran KUR Peternakan Rakyat yang disalurkan sebesar Rp 21,29 miliar kepada 205 debitur, dengan rincian: Malang Rp 1,7 miliar kepada15 debitur; Magelang  Rp 1,6 miliar kepada 12 debitur; Garut Rp 12,98 miliar kepada 150 debitur; Lampung Tengah  Rp1,9 miliar kepada 12 debitur; Sumba Timur  Rp2,3 miliar kepada 13 debitur; dan Sinjai  Rp 725 juta kepada tiga debitur.

Sementara itu Asisten II Perekonomian Pemprov Jawa Timur Wahid Wahyudi mengapresiasi atas digulirkannya KUR khusus peternakan. Jawa Timur berkontribusi 14 persen terhadap perekonomian nasional, kontribusi terbesar adalah dari industri pengolahan, kedua dari perdagangan dan kontribusi terbesar ketiga dari peternakan, walau perkembangan peternakan relatif kecil.  Menurutnya, Jatim punya potensi yang tinggi di sektor peternakan. Data 2018 menunjukkan jumlah sapi potong mencapai 4,6 jt ekor, atau 30 persen dari populasi nasional. Sama halnya dengan sapi perah, sebanyak 278 ribu ekor atau 51 persen dari populasi nasional.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita mewakili Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyerahkan secara simbolis bantuan alat pencacah pakan ternak (chopper), penampung susu dan peralatan instalasi biogas.

I Ketut menyampaikan, KUR Peternakan Rakyat merupakan bagian KUR Khusus yang diberikan kepada  kelompok yang dikelola secara bersama dalam bentuk klaster, dengan menggunakan mitra usaha baik penjamin pasar (off taker) maupun penjamin kredit (avalis), terutama untuk peternakan sapi dan ternak perah. Sedangkan KUR peternakan dapat dimanfaatkan untuk untuk komoditas peternakan rakyat baik pembibitan dan budidaya sapi, domba dan kambing,  ternak perah, babi,  unggas, serta integrasi pertanian/perkebunan dengan peternakan.

I Ketut menegaskan, realisasi KUR  sub sektor peternakan lebih tinggi dibandingkan realisasi KUR Sektor Perikanan dan Sektor Konstruksi, di mana pada 2018 sebesar Rp 5,06 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 222.264.  Ia mengatakan, penyaluran KUR peternakan rakyat pada 9 Februari 2019 telah disalurkan kepada 69 peternak di Wonogiri dan Magelang sebesar Rp 8,9 miliar dengan offtaker PT Widodo Makmur Perkasa dan BUMP PT Pengayom Tani Sejagat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement