Sabtu 09 Feb 2019 16:50 WIB

Menko Darmin: Santri Jangan Takut Berwirausaha

Sektor wirausaha di Indonesia masih terbuka.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution (tengah) dan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan (kanan) memberikan keterangan pers seusai kegiatan kuliah umum, di Hall Dome UMM, Kamis (13/12).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution (tengah) dan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan (kanan) memberikan keterangan pers seusai kegiatan kuliah umum, di Hall Dome UMM, Kamis (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta kepada para santri khususnya yang ada di Kabupaten Malang, tidak takut untuk memulai wirausaha guna membuka lapangan kerja. Pemerintah memberikan dukungan penuh kepada mereka yang ingin berwirausaha.

Darmin di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Sabtu, mengatakan banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk memulai wirausaha bagi para santri tersebut. Peluang itu di antaranya adalah sektor peternakan dan perkebunan.

"Karena, hanya dengan berusaha kita akan menjadi bangsa yang maju. Pemerintah sudah  membangun infrastruktur sebagai prasyarat. Petani, peternak, nelayan, semuanya mendapat manfaat," kata Darmin.

Darmin berpesan kepada para santri yang hadir dalam acara Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Peternakan Rakyat, seusai sekolah nanti, jangan ada perasaan takut untuk memulai usaha sendiri. Pasalnya, sektor wirausaha di Indonesia sesungguhnya masih terbuka.

Dalam kesempatan itu, Darmin juga mengajak masyarakat untuk melakukan usaha secara berkelompok. Dengan melakukan usaha secara berkelompok, maka perencanaan usaha akan lebih terstruktur dan disiplin masing-masing anggota akan terjaga

"Mulailah beternak secara berkelompok, jangan sendiri-sendiri, karena jika nanti ada kesulitan, pasti akan ada yang membantu," ujar Darmin.

Selain adanya perencanaan usaha yang lebih terstruktur, dengan usaha berkelompok, juga akan memudahkan para pembeli untuk mengumpulkan hasil ternak, dengan harga yang lebih terjaga. Dalam kesempatan itu, pemerintah menyalurkan KUR Peternakan Rakyat sebesar Rp 21,29 miliar kepada 205 debitur.

Darmin berkesempatan untuk berdialog dengan penerima KUR Peternakan Rakyat melalui sambungan video conference dari lima daerah tersebut yang merupakan daerah penghasil ternak utama di Indonesia. Darmin sempat melakukan pembicaraan dengan saalh seorang peternak sapi asal Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Amirudin dan mengatakan bahwa para peternak harus bisa memanfaatkan fasilitas KUR yang sudah disediakan oleh pemerintah.

"Jangan takut KUR habis, itu kita siapkan banyak (plafonnya). Manfaatkanlah, guna membeli peralatan yang produktif," tutup Darmin. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement