REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Perusahan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) pastikan tidak ada mogok pengiriman barang melalui jalur udara. Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP Asperindo Trian Yuserma menegaskan seluruh anggota perushaan Asperindo tidak ada yang melakukan hal tersebut.
"Nggak ada (penghentian sementara pengiriman barang lewat udara). Kami tidak menyetujui tanggal tujuh, delapan, dan sembilan Februari 2019," kata Trian kepada Republika.co.id, Kamis (7/2).
Untuk itu, Trian memastikan hari ini hingga 9 Februari 2019 sama sekali tidak ada penghentian sementara pengiriman kargo melalui udara. Trian memastikan setiap keputusan Asperindo selalu melalui surat resmi namun hal tersebut sama sekali belum dipustuskan secara resmi.
"Aksi resmi Asperindo akan dituangkan dalam surat resmi disertai pedoman dan ditandatangani oleh pengurus inti DPP Asperindo," jelas Trian.
Hal tersebut juga diakui oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara. Ari menjelaskan saat ini sama sekali tidak ada aksi penghentian sementara pengiriman barang melalui layanan kargo Garuda Indonesia.
Baca juga, JNE Hingga PT Pos Naikkan Ongkos Kirim
Ari mengakui sebelumnya memang terdapat kabar perusahaan logistik yang tergabung di Asperindo akan melakukan mogok pengiriman barang melalui jalur udara pada 7-9 Februari 2019. Hanya saja, hal tersebut menurut Ari tidak dilakukan.
"Sampai hari ini hanya JNE yang masih mau mogok, tapi yang lain tetap mendukung Garuda Indonesia dan terus beroperasi seperti biasa, alias nggak jadi mogok," ungkap Ari.
Sementara itu, VP Cargo and Ancillary Citilink Indonesia Harismawan Wayuadi juga menegaskan hari ini atau tiga hari ke depan tidak ada aksi mogok dari perushaan logistik. Menurut Harismawan, hari ini (7/2) tidak ada penghentian sementara pengiriman kargo melalui Citilink.
"Iya ada pemberitahuan nggak ada gerakan mogok. Infor dari Asperindo tidak ada instruksi mogok pengiriman kargo via udara," ujar Harismawan.
Padahal, sebelumnya Ketua Umum Asperindo Mohammad Feriadi memastikan akan menghentikan sementara pengiriman kargo melalui jalur udara. Feriadi mengatakan hal tersebut dilakukan karena tingginya tarif surat muatan udara yang dilakukan maskapai.
“Ini (melakukan penghentian sementara pengiriman kargo melalui udara) saya perlu tegaskan dulu bahwa Asperindo dalam hal ini juga harus membantu anggotanya bertahan,” kata Feriadi Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (6/2).
Selama pengiriman kargo melalui udara dihentikan sementara, Feriadi memastikan perusahaan anggota Asperindo memilih menggunakan jalur lain. Dia mengatakan pengiriman barang akan dilakukan menggunakan moda transportasi lain melalui darat dan laut.