Rabu 06 Feb 2019 18:19 WIB

Sentra Jagung di Jawa Timur Mulai Masuki Masa Panen

Bulog diharapkan bisa menyerap jagung petani.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat menghadiri panen raya jagung di Lamongan, Jawa Timur, Rabu (6/2).
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat menghadiri panen raya jagung di Lamongan, Jawa Timur, Rabu (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Sekitar 496 hektare kebun jagung di Desa Mojorejo, Kecamatan Modo, Lamongan, Jawa Timur, telah memasuki masa panen.Menteri Pertanian Amran Sulaiman berharap para petani mampu menyediakan kebutuhan jagung peternak.

Sebab, selama beberapa bulan terakhir, peternak sering mengeluh dengan minimnya ketersediaan jagung yang menyebabkan harga tinggi. Amran mengatakan, pihaknya berharap keterlibatan aktif dari Perum Bulog untuk menyerap jagung petani ketika panen raya seperti saat ini, sehingga dapat menjadi buffer stock.

"Kami ingin potong rantai pasok dengan Bulog menyerap hasil panen dari petani kemudian menjual ke peternak," ujar Amran di tengah kunjungannya, Rabu (6/2).

Ketersediaan jagung dari Lamongan ditargetkan tidak hanya untuk peternak daerah tersebut saja, juga untuk kabupaten sekitarnya seperti Blitar. Sebab, Kabupaten Lamongan dikenal sebagai salah satu sentra pertanaman jagung di Jawa Timur yang memiliki potensi besar.

Menurut Amran, Lamongan dan Blitar merupakan dua daerah yang dapat saling bersimbiosis mutualisme. Sementara Lamongan dikenal sebagai salah satu produsen jagung terbaik, Blitar yang merupakan sentra ternak ayam petelur di Indonesia membutuhkan pasokan jagung yang tinggi.

Dengan kondisi melimpahnya jagung saat panen raya seperti ini, Amran mengatakan, pemerintah pusat bersedia menambahkan bantuan bibit jagung untuk Kabupaten Lamongan dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

"Tahun ini jadi 20 ribu bibit, sepaket dengan pupuk," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement