Sabtu 02 Feb 2019 14:11 WIB

BI Susur Sungai Tarik Uang tak Layak Edar

BI mengimbau masyarakat tak melipat uang dan menjaga kondisi uang tetap layak edar.

Model menunjukan uang Rupiah kertas. (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Model menunjukan uang Rupiah kertas. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Tim Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan menyusuri Sungai Martapura dari Banjarmasin menuju obyek wisata Pasar Terapung Lok Baintan di Kabupaten Banjar. Mereka menarik uang tidak layak edar dari para pedagang.

Rombongan Bank Indonesia yang dipimpin oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Dedy Budi Waluyo berangkat dari dermaga kapal kelotok di Banjarmasin pada Sabtu (2/2) dini hari, untuk menyusuri sungai menuju Lok Baintan. Didampingi Kepala Bank Indonesia Kalimantan Selatan Herawanto dan rombongan, Dedy melakukan sosialisasi terkait pentingnya menjaga kondisi uang kertas tetap baik dan layak edar.

"Kami ingin masyarakat bisa menghargai keberadaan uang kertas, dengan tetap menjaga secara baik dan tidak lusuh," katanya.

Salah satu caranya adalah dengan meminta masyarakat tidak menggumpal uang, tidak menceklek dengan steples dan lainnya, yang membuat uang kertas menjadi cacat. Masyarakat, juga harus bisa menyimpan uang dalam tempat yang semestinya, misalnya di dompet dengan baik dan tetap lurus. Begitu juga saat transaksi, masyarakat harus bisa memperlakukan uang dengan baik.

Menurut Dedy, tujuan keberadaan kas terapung adalah untuk menjaga agar kualitas uang di seluruh pelosok NKRI tetap terjaga kualitasnya dan layak edar. "Kami menginginkan uang di seluruh NKRI adalah uang yang berkualitas dan layak edar sehingga sosialisasi dan penarikan uang tidak layak edar, kami lakukan secara berkala di seluruh daerah di Indonesia," katanya.

Seluruh tim BI tambah dia, akan bekerja keras agar rupiah bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dengan kualitas yang baik. Dari beberapa uang yang beredar di Pasar Terapung, tambah dia, banyak yang kualitasnya sudah menurun, tetapi masih layak edar.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus berupaya mengurangi jumlah uang lusuh dan tidak layak edar, dengan menarik dan menggantinya dengan yang baru. Upaya Bank Indonesia untuk langsung mendatangi ke pusat-pusat transaksi keuangan, seperti di lokasi wisata Pasar Terapung, mendapatkan perhatian dari pengunjung maupun pedagang.

Kehadiran Dedy ke Banjarmasin juga sekaligus sebagai pembicara dalam seminar pengembangan ekonomi pesantren di Kalimantan Selatan. Acara ini dilaksanakan di Aula Bank Indonesia Kalimantan Selatna, Sabtu pagi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement