REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Samsul Widodo, berharap para pengrajin dan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat memasarkan produknya melalui teknologi elektronik. Yakni dengan memanfaatkan jaringan internet atau e-commerce.
Hal itu disampaikan Samsul Widodo dalam rapat Strategis Pemasaran Produk Unggulan Makanan Berbasis Kemitraan e-Commerce di Daerah Tertinggal. Acara turut dihadiri oleh para ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), pada Selasa (29/1) lalu, di The Margo Hotel Depok.
Samsul Widodo memaparkan besarnya potensi e-commerce. Potensi tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengenalkan sekaligus memasarkan produk unggulannya melalui daring.
“Melalui Dekranasda, kita berharap ibu-ibu pengrajin dan pelaku UKM di daerah bisa diarahkan untuk mengenal e-commerce. Untuk itu kita telah dan akan terus melakukan pelatihan-pelatihan e-commerce di daerah bekerja sama dengan beberapa marketplace seperti Shopee dan Bukalapak,” katanya.
Usai rapat, Kemendes PDTT mengajak para ketua Dekranasda mengunjungi kantor salah satu perusahaan online e-commerce yakni Shopee di kawasan SCBD sudirman Jakarta. Dalam kunjungannya, para ketua Dekranasda mendapat wawasan dan informasi terkait pemasaran secara online yang dilakukan oleh Shopee.
"Sekali lagi, kami berharap mereka (Pengurus Dekranasda) dapat turut mengembangkan produk didaerahnya masing-masing dengan mengenalkan pemasaran melalui e-commerce kepada para pengrajin agar produknya semakin dikenal dan dapat menambah pendapatan," katanya.