REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Manajemen AirAsia terus memastikan Lombok sebagai hub AirAsia. AirAsia juga berencana membuka penerbangan internasional langsung rute Lombok-Perth, Australia, akan beroperasi paling lambat Juni mendatang.
Commercial Director AirAsia Indonesia Rifai Taberi mengatakan, pemilihan Lombok sebagai hub penerbangan AirAsia kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bali, sudah direncanakan sejak lama. Nama Lombok sudah masuk dalam daftar tujuan pengembangan bisnis AirAsia. Potensi pasar dan citra Lombok sebagai destinasi wisata unggulan menjadi alasan. Meski begitu, perjalanan menjadikan Lombok sebagai hub penerbangan AirAsia tidak selalu berjalan mulus.
"Memang rencananya itu awal 2019 (jadi hub), namun begitu kemarin gempa kita kaji ulang, bukan langsung mundur juga tapi kaji ulang," ujar Rifai usai rapat koordinasi dengan Dinas Pariwisata NTB dan pelaku industri wisata di Lombok di Hotel Astoria, Mataram, NTB, Selasa (28/1).
Saat tengah mengkaji ulang rencana pengembangan bisnis menjadi Lombok sebagai hub, Gubernur NTB Zulkieflimansyah datang ke manajemen AirAsia dan menanyakan perkembangan Lombok sebagai hub AirAsia. Rifai mengaku dukungan Pemerintah Provinsi NTB melalui Gubernur NTB Zulkieflimansyah membuat manajemen AirAsia kembali bersemangat dan lebih percaya diri dalam menjadikan Lombok sebagai hub.
"Kalau dapat dukungan pemerintah pasti kita akan lebih percaya diri lagi, persiapan riil ini terjadi sejak Oktober," ucap Rifai.
Rifai menyebutkan, AirAsia menggelontorkan dana sebesar Rp 60 miliar untuk hub dan juga membuka rute penerbangan langsung pada Mei dan Juni, meliputi Lombok-Bali sebanyak 14 kali penerbangan dalam sepekan, Lombok-Yogyakarta sebanyak tujuh kali sepekan, dan Lombok-Perth, Australia, sebanyak empat kali sepekan; serta AirAsia juga akan menambah frekuensi penerbangan Lombok-Kuala Lumpur menjadi 14 kali sepekan. Selain itu, AirAsia juga memberikan hadiah istimewa dengan memasang livery bertuliskan Lombok pada pesawat AirAsia untuk sarana promosi Lombok kepada dunia luar.
"Pemerintah sangat mendukung dan saya lihat pelaku industri juga mendukung, antusiasme mereka luar biasa dan siap sekali," kata Rifai.
Rifai mengharapkan, pemerintah daerah bisa menjaga pasar dengan menggencarkan promosi dan penyiapan fasilitas agar rute penerbangan yang nanti dibuka bisa bertahan lama. Rifai mendorong Pemda untuk aktif melakukan Familiarization Trip (Famtrip) atau wisata pengenalan bagi agen travel dan media dari luar negeri agar mendorong wisatawan mancanegara tertarik berkunjung ke Lombok.
"Yang paling penting bagaimana (penerbangan) kita bisa berkelanjutan, perlu ada komitmen bersama, mungkin kalau maskapai baru bisa raup keuntungan setelah dua tahun, saat-saat awal harus berikan banyak promosi supaya orang mau datang ke Lombok," kata Rifai.