Senin 28 Jan 2019 16:14 WIB

Uji Coba Jalur Ganda Hambat Perjalanan Kereta

Sejumlah perjalanan kereta mengalami keterlambatan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Pekerja memasang rel Kereta Api (KA) yang merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda KA lintas selatan di Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (28/11/2018).
Foto: Antara/Siswowidodo
Pekerja memasang rel Kereta Api (KA) yang merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda KA lintas selatan di Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (28/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Proyek jalur ganda KA di ruas jalur KA wilayah Daop 5 Purwokerto, mulai memasuki tahap akhir. Untuk itu, sejumlah ruas mulai dilakukan uji coba penggunaan dengan dilalui KA.

''Sebelumnya, kami sudah melakukan ujicoba jalur yang baru selesai dibangun di ruas antara Stasiun Purwokerto hingga Notog. Hari ini, kita mulai melakukan uji coba jalur baru di ruas antara Stasiun Randegan hingga Kroya,'' kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Senin (28/1).

Dengan adanya uji coba tersebut, Supriyono menyebutkan, KA yang melintas di jalur baru tidak bisa menggunakan kecepatan maksimal. KA yang dalam kondisi normal melaju dengan kecepatan 90 km per jam, hanya diizinkan melintas dengan kecepatan maksimal 40 km per jam.

Dengan demikian, kata Supriyanto, sejumlah KA jarak jauh yang melintas melalui ruas jalur tersebut, akan mengalami keterlambatan jadwal kedatangan dan keberangkatan. Keterlambatan perjalanan KA, berkisar antara 55 menit (sekitar 1 jam) hingga 126 menit atau 2 jam. 

Dia menyebutkan, jumlah KA yang mengalami keterlambatan pada Senin (28/1), tercatat ada 10 rangkaian KA. Kereta Ranggajati relasi cirebon-Jember yang mengalami keterlambatan 117 menit, KA Joglosemarkerto relasi Purwokerto-Solo yang mengalami keterlambatan 55 menit, KA Pasundan Kiaracondong-Surabaya terlambat 118 menit, KA Sawunggalih relasi Kutoarjo-Pasarsenen terlambat 134 menit, dan KA Fajar Utama relasi Yogyakarta-Gambir yang mengalami keterlambatan 109 menit.

Selain itu, KA Joglosemarkerto relasi Solo-Purwokwrto-Semarang yang terlambat 133 menit, KA Taksaka relasi Yogyakarta-Gambir yang terlambat 126 menit, KA Lodaya relasi Solo-Gambir yang terlambat 105 menit, KA Kutojaya Selatan relasi Kutoarjo-Pasarsenen yang terlambat 98 menit, serta KA Argo Lawu relasi Solo-Gambir yang mengalami keterlambatan 109 menit.

Dia juga menyebutkan, selain uji coba jalur ganda, pada saat yang sama juga dilakukan juga dilakukan uji coba persinyalan di jalur antara stasiun Kroya-Randegan-Kebasen. ''Sebelum dilaksanakan ujicoba, kita juga harus membongkar-pasang jalur penghubung di beberapa lokasi stasiun agar tersambung dengan jalur baru,'' katanya.

Terkait jalur KA antara stasiun Notog-Kebasen, Supriyanto mengaku belum bisa memastikan kapan akan dilakukan uji coba. Hal itu karena pembangunan jalur di antara kedua stasiun tersebut, merupakan pekerjaan yang cukup berat mencakup pembangunan dua terowongan dan satu jembatan di atas Sungai Serayu. ''Kita masih menunggu informasi lebih lanjut dari Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA), karena proyek pembangunan jalur ganda ini dikerjakan oleh DJKA,'' katanya.

Terkait keterlambatan perjalanan KA yang terjadi, Supriyanto menyampaikan permohonan maaf pada para pelanggan pengguna jasa angkutan KA. ''Kami akan tetap berkomitmen mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan KA berikut penumpangnya,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement