REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan menteri perindustrian Saleh Husin menyatakan, pendiri Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja, merupakan sosok pekerja keras. Keuletan Eka Tjipta layak menjadi pedoman bagi berbagai generasi penerus bangsa.
"Beliau orang yang sangat tekun dan pekerja keras. Beliau memulai menjalankan bisnis sejak 81 tahun yang lalu di Makassar (Sulawesi Selatan) dengan berjualan barang kelontong," kata Saleh Husin ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (26/1) malam.
Menurut Saleh, beliau merupakan kepribadian yang sangat baik terhadap semua orang serta rendah hati. Selain itu, ujar dia, Eka Tjipta merupakan guru yang sangat berhasil dalam mendidik anak-anaknya.
"Tentu kami sangat kehilangan seorang panutan . Selamat jalan Bapak Eka Tjipta Widjaja namamu akan tetap harum buat generasi penerus," paparnya.
Sebagaimana diwartakan, konglomerat yang termasuk jajaran orang terkaya di Indonesia dan pendiri Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja, meninggal dunia pada Sabtu sekitar pukul 19.43 WIB. "Jenazah disemayamkan di Rumah Duka Gatot Subroto Jakarta," kata Managing Director Sinar Mas Group Gandhi Sulistyanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu malam.
Menurut informasi dari Gandhi, Eka Tjipta dilahirkan dari keluarga miskin di Fujian, daerah yang terletak di Republik Rakyat China. Pada 1931, bersama ibunya dia melakukan migrasi ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk menyusul ayahnya yang terlebih dahulu migrasi.
Eka Tjipta berhasil membangun perusahaannya Sinar Mas Group yang bergerak di berbagai sektor bisnis, mulai properti, perkebunan, industri pengolahan, hingga keuangan. Salah satu divisi operasionalisasi bisnis yang terkenal dari Sinar Mas Group adalah APP (Asia Pulp & Paper), yang menaungi perusahaan-perusahaan penghasil pulp dan kertas Sinar Mas.