REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) untuk pengangkutan logistik. Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni Harry Boediarto mengatakan siap untuk mengangkut komoditi batubara serta angkutan barang lain untuk kebutuhan PLN.
Harry mengatakan pengangkutan batubara dan angkutan logistik PLN merupakan upaya transformasi Pelni dari angkutan penumpang sebagai angkutan penugasan dan angkutan barang sebagai angkutan non-Public Service Obligation (PSO). Dia mengharapkan pendapatan Pelni bukan hanya dari PSO namun akan ada kontribusi dari pendapatan non-PSO.
“Tanda tangan ini menjadi momen penting transformasi bisnis dari angkutan penumpang ke angkutan barang,” kata Harry, Jumat (25/1).
Terlebih, Harry mengakui dibangunnya infrastruktur bandara di beberapa wilayah telah mendorong meningkatnya dunia penerbangan. Dengan hadirnya tiket berbiaya murah, kata dia, salah satu imbasnya pelanggan kapal Pelni menurun rata-rata tujuh persen pertahun.
Dia menjelaskan, pada 2012 tercatat 4,82 juta pelanggan namun pada 2018 pelanggan Pelni menjadi menjadi 3,62 juta pelanggan. “Untuk itu kami berusaha memaksimalkan kompetensi sumber daya Pelni untuk mencari pelanggan baru, khususnya angkutan barang,” jelas Harry.
Untuk melayani angkutan batubara PLN, pada tahap awal, Pelni menyiapkan kapal angkutan curah. Hal itu dilakukan agar dapat memasok bahan baku batubara untuk kebutuhan listrik PLN di berbagai wilayah.
Dia mengharapkan Pelni dapat menjadi bagian dari proses bisnis PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik di tanah air. “Kami berharap sinergi PLN dan pelni dapat berkelanjutan untuk saling memenuhi kebutuhan dan mendapatkan manfaat bersama dalam kerjasama ini,” tutur Harry.