REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala cabang biro perjalanan AliaGo Travel Kebayoran Vivi Adil menilai, generasi milenial kini sudah menunjukkan ketertarikannya terhadap wisata rohani. Meski saat ini proporsi mereka hanya 15 persen dari total pelancong wisata rohani, angka tersebut diprediksi dapat terus meningkat.
Salah satu faktor pendorong dari peningkatan itu adalah perkembangan teknologi dan kehadiran media sosial. Keduanya menyebabkan generasi milenial menjadi terpapar informasi mengenai wisata rohani sehingga menimbulkan ketertarikan.
"Saat ini, anak muda masih bermain di Jepang dan Korea, tapi mungkin saja nantinya ke Al-Aqsa, Yerusalem," kata Vivi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (24/1).
Saat ini, Vivi mencatat, perjalanan wisata rohani masih didominasi oleh orang tua dengan usia 50 tahun ke atas. Destinasi utamanya adalah ke Masjid Al-Aqsa, Yerusalem dan paket tur Maroko dengan Spanyol. Andalusia perlahan menjadi primadona karena menyimpan banyak sejarah Islam.
Sebagai dampak dari perkembangan teknologi, kini banyak wisatawan yang memilih melakukan perjalanan tanpa agen perjalanan. Tapi, untuk destinasi wisata rohani, masih banyak pelancong yang menggunakan jasa travel agent.
"Sebab, biayanya cenderung mahal kalau perjalanan sendiri dan melelahkan," ujar Vivi.
Tren lain yang juga terlihat pada 2019 adalah wisata rohani di luar umrah. Sebab, menurut Vivi, perjalanan plus umrah membutuhkan biaya lebih besar dibanding memilih paket wisata rohani tersendiri. Perbedaannya bahkan mencapai 50 persen.