Kamis 24 Jan 2019 15:56 WIB

Sempat Bocor, Sumur Gas Pertamina Kembali Beroperasi

Perbaikan pipa berhasil dilakukan selama kurang dari 12 jam

Rep: Lilis sri handayani/ Red: Esthi Maharani
Sumur gas Jtb 55 di Blok Truali, Desa Kedokanbunder Wetan, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu alami kebocoran, Rabu  (23/1) sekitar pukul 12.30 WIB. Pertamina saat ini sedang berupaya menutup kebocoran sumur tersebut.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Sumur gas Jtb 55 di Blok Truali, Desa Kedokanbunder Wetan, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu alami kebocoran, Rabu (23/1) sekitar pukul 12.30 WIB. Pertamina saat ini sedang berupaya menutup kebocoran sumur tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU  -- Kebocoran sumur gas JTB 55 milik PT Pertamina EP Jatibarang Field di Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu berhasil diatasi. Masyarakat setempat pun sudah bisa beraktivitas seperti biasa.

Jatibarang Field Manager, Adi Saputra, menjelaskan perbaikan pipa berhasil dilakukan selama kurang dari 12 jam. Menurutnya, keluaran gas dapat dihentikan berkat kerja keras seluruh tim.

‘’Alhamdulillah (Rabu) sekitar pukul 24.00 tadi malam (kebocoran) sumur berhasil disetop dan pipa berhasil dipasang kembali,’’ kata Adi, Kamis (24/1).

(Baca: Sumur Gas Pertamina Bocor, Warga Dengar Suara Ledakan)

Seperti diketahui, sumur gas aktif JTB 55 di Kecamatan Kedokanbunder mengalami kebocoran, Rabu (23/1) sekitar pukul 12.30 WIB. Tim Pertamina EP pun langsung melakukan penanganan teknis hingga akhirnya kebocoran itu dapat segera teratasi.

Selain itu, tim PT Pertamina EP juga melakukan penanganan sosial dengan membagikan masker dan konsumsi untuk warga sekitar selama penanganan kebocoran. Pasalnya, warga setempat diimbau untuk tidak menyalakan api termasuk kegiatan memasak.

‘’Kami sebelumnya telah berkoordinasi dengan warga setempat dan membagikan konsumsi untuk warga sekitar,’’ terang Adi.

Setelah perbaikan pipa dilaksanakan, tim PT Pertamina EP Jatibarang Field juga melakukan pengukuran ulang gas di sekitar lokasi. Dari hasil pengukuran tersebut  dinyatakan aman dari gas H2S dan gas LEL (flammable) nilainya nol persen.

‘’Jadi warga sekitar telah diperbolehkan untuk melakukan aktifitas memasak seperti biasa lagi,’’ tutur Adi.

Adi pun mengakui, peristiwa tersebut menyebabkan loss production. Namun, pada Kamis (24/1) pukul 07.20 WIB, sumur JTB 55 telah kembali berproduksi secara normal kembali.

Sementara itu, seorang warga setempat, Inih, mengaku bersyukur kebocoran sumur gas tersebut telah teratasi. Dia juga mengaku mendapat konsumsi makanan selama penanganan kebocoran dilakukan.

‘’Semoga peristiwa kebocoran itu tidak terulang lagi,’’ tandas Inih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement