REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR – Kementerian Pertanian menggelar Festival Durian dan Gelar Buah Eksotik ke-5 di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (22/1). Acara yang melibatkan peserta petani durian serta pecinta durian se-Kabupaten Banjar ini merupakan upaya pemerintah untuk terus mendorong pengembangan durian lokal unggul dari berbagai wilayah.
Bertempat di lokasi Wisata Danau Tamiang Desa Mandi Kapau Barat, Kecamatan Karang Intan, acara tersebut juga untuk mencari data potensi dan varietas unggulan yang ada di Kabupaten Banjar.
"Saat saya berkeliling, setidaknya ada 11 varietas durian di Banjar ini dan rasanya luar biasa. Ini harus terus dikembangkan," kata Direktur Buah dan Florikultura, Kementerian Pertanian Sarwo Edhy saat mengelilingi lokasi acara.
Sarwo meyakini, secara agroklimat durian bisa dikembangkan dan menjadi komoditas andalan. Ia berharap, sinergi antara pusat dan daerah terus dilakukan, karena Kementan tengah menggalakkan mengembangkan hortikultura baik dalam bentuk dukungan benih, alsintan, pestisida dan bantuan pasca panen.
"Kabupaten Banjar diharapkan terus mengembangkan sentra durian. Ke depan direncanakan buah-buah lokal dikembangkan menjadi ikon daerah," ujarnya.
Kabupaten Banjar saat ini merupakan sentra produksi durian di Kalimantan Selatan. Terdapat enam kecamatan merupakan sentra produksi durian, yaitu Karang Intan, Aranio, Simpang Empat, Pengaron, Sambung Makmur dan Sungai Pinang. Khusus untuk Kecamatan Karang Intan, daerah ini terkenal sebagai daerah penghasil durian terbesar di Kabupaten Banjar.
Festival ini juga sebagai sarana promosi wisata yang dikembangkan sehingga lokasi tersebut bisa menjadi agrowisata sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat. Kabupaten Banjar merupakan daerah sentra produksi di Propinsi Kalimantan Selatan.
"Kontes Durian hari ini sekaligus dipadukan dengan Gelar Buah Eksotik Banjar dan pelaksanaannya dipilih di lokasi wisata Danau Tamiyang. Hal ini dimaksudkan sekaligus untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, sehingga berdampak terhadap peningkatan ekonomi warga setempat,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar, Muhammad Fachry.
Terdapat varietas unggulan lokal yang diakui sebagai varietas unggulan nasional seperti Si Japang, Si Hijau, dan Si Dodol. Saat ini juga sedang didaftarkan 8 varietas lainnnya Si kolam, Si Pengantin, Bamban Paman Birin, Si Idangan, Dodol Mascinta, Si Gantang , Si Gading, Si Hintalu, Si Kuning Janar, Si Penyangat Kuning. Selain durian, varietas lain yang menonjol di antaranya Jeruk Siam Madang dan Pisang Manurun (Kepok). Dalam kontes durian kali ini, pemenang akan mendapat sejumlah hadiah dan akan didaftarkan varietasnya.
Fachry menjelaskan, sejauh ini dukungan Kementerian Pusat bagus terhadap pengembangan hortikultura. Demikian halnya dengan penyuluh pertanian yang sangat aktif guna pengembangan durian ini. Potensinya juga semakin baik bahkan sekarang penanganan pasca panen menjadi perhatian untuk meningkatkan nilai jual.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dalam sambutannya menyampaikan, Mandi Kapau merupakan durian yang luar biasa dan bisa menjadi durian khas bumi Kalimantan Selatan. Dirinya beserta jajaran pun siap untuk bersinergi dan berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian untuk pengembangan durian.
Turut hadir dalam festival ini Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian Erizal Jamal, Raudhatul Wardiah Ketua TP PKK Kabupaten Banjar, Ketua DPRD Kabupaten Banjar Muhammad Iqbal, Kepala DinasTPH Provinsi Kalimantan Selatan Syamsir Rahman, Dewan Juri, Staf Ahli, Assisten dan Ka SKPD, Kepala Desa se-Kecamatan Karang Intan, PPL dan Mantri Tani se-Kabupaten Banjar.